Wartaparahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan Koperasi Konsumen Sejahtera yang dibentuk oleh Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) Kabupaten Bandung.
Peresmian koperasi tersebut dilaksanakan dalam acara Gelar Karya Pemberdayaan PKBM di Dome Bale Rame, Jalan Al Fathu, Soreang, Selasa (30/9/2025). Gelar karya ini diikuti 2.000 warga belajar dan tutor dari 72 PKBM Kabupaten Bandung.
Menurut Ketua FK-PKBM Kabupaten Bandung, H. Furqon Nulhakim, S.Ag., M.Pd., acara tersebut tidak hanya menampilkan hasil karya usaha dari berbagai PKBM, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat peran PKBM dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nonformal.
“Pak Bupati sangat respon dan mendukung penuh. Beliau menegaskan keberadaan PKBM memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Hal itu juga menunjukkan bahwa PKBM tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pembelajaran alternatif, tapi juga mendorong peningkatan keterampilan hidup dan kemandirian warga belajar.

“Kami berkomitmen agar lulusan PKBM tidak hanya mendapat ijazah, tetapi juga memiliki bekal keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan,” ujar Furqon.
Salah satu langkahnya adalah membentuk Koperasi Konsumen Sejahtera FK-PKBM Kabupaten Bandung. Kehadiran koperasi ini menjadi tonggak baru bagi PKBM dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama.
Furqon menegaskan, koperasi sudah mengantongi legalitas hukum sehingga siap beroperasi dengan dukungan dari Dinas Koperasi dan stakeholder terkait. Bahkan secara simbolis Bupati Bandung Dadang Supriatna, yang akrab disapa Kang DS, sudah menandatangani prasasti pembentukan koperasi tersebut.
“Legalitas koperasi sudah jelas. Kami mendapatkan pendampingan dari Dinas Koperasi sehingga koperasi ini bisa menjadi jembatan bagi PKBM untuk mengembangkan usaha,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, kata Furqon, koperasi juga berencana menjalin kerja sama dengan perbankan, khususnya bank milik daerah dan BUMD. Furqon mengungkapkan, peluang kerja sama dengan BPR Kerta Raharja dan Bank BJB menjadi opsi strategis.
“Pak Bupati sendiri sangat mendukung agar ada sinergi dengan bank daerah. Hal ini akan membantu akses permodalan lembaga PKBM,” ujar Furqon.

Transisi dari rencana tersebut membawa optimisme baru. Jika sinergi antara koperasi dan perbankan terwujud, maka lembaga PKBM akan lebih mudah mengembangkan hasil karyanya. Bahkan, peluang penguatan ekonomi produktif warga belajar semakin terbuka.
“Kami sangat berharap kehadiran BPR Kerta Raharja dengan skema dana bergulir tanpa agunan bisa membantu PKBM. Ini akan memacu pengembangan usaha produktif,” katanya.
Furqon mengakui saat ini unit usaha koperasi masih dalam tahap finalisasi. Namun, semangat besar untuk melahirkan usaha bersama telah disepakati. “Memang masih kami godok bersama Dinas Koperasi, tapi arahnya jelas untuk memperkuat kesejahteraan lembaga PKBM,” kata Furqon.
Dengan adanya gebrakan ini, FK-PKBM Kabupaten Bandung berharap semakin banyak lembaga PKBM yang mampu berdikari secara ekonomi. Transisi menuju keberlanjutan pendidikan nonformal yang mandiri pun semakin nyata.
“Kami yakin, dengan kolaborasi pemerintah, PKBM, dan dunia usaha, peningkatan IPM Kabupaten Bandung akan semakin cepat terwujud,” tutup Furqon.
Lili Setiadarma











