
di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, Rabu (15/7).
WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung menggelar program pelatihan bagi pencari kerja, khususnya mereka lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan dan terpaksa menjadi pengangguran akibat imbas pandemi Corona ( Covid 19 ). Program ini bahkan menyasar hingga ke desa yang warganya kebanyakan berprofesi sebagai petani.

Kepala UPTD Disnaker Kabupaten Bandung, Asep Wahyu SK, A.Md., mengungkapkan, program pelatihan para pencari kerja ini diselenggarakan per triwulan. Sayangnya, setiap periodenya hanya diikuti oleh 49 desa, padahal di Kabupaten Bandung ada 260 desa. Pemilihan desa tersebut ditentukan berdasarkan hasil musyawarah perencanaan pembangunan.
“Ada sepuluh kejuruan yang ada dalam pelatihan ini, seperti montir sepeda motor, las listrik, elektronika, servis komputer, servis handphone, tata boga, tata rias dan menjahit serta pelatihan olah sampah. Di tiap jurusannya diawasi oleh satu instruktur,” ungkap Asep.
Jangka waktu kegiatan pelatihan ini, lanjut Asep, tergantung dari jenis pelatihan yang diambil oleh peserta, misalnya pelatihan yang berbasis industri seperti teknik las dan teknis montir, bisa memakan waktu hingga satu bulan, sedangkan untuk jenis pelatihan seperti tata boga, servis komputer dan servis handphone, bisa memakan waktu selama 20 hari.
“Peserta diberikan kelengkapan untuk pelatihan, uang makan dan transport yang diberikan ke rekening masing-masing. Untuk anggarannya berasal dari APBD Kabupaten Bandung,” sambung Asep.
Kepala Desa Tenjolaya, Is Somantri mengatakan, hampir 75 persen warga Desa Tenjolaya berprofesi sebagai petani dan sebagian berprofesi sebagai buruh, baik buruh bangunan maupun buruh pabrik. Meskipun demikian, Is Somantri merasa senang dengan adanya program dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung yaitu pelatihan bagi para pencari kerja di Desa Tenjolaya, khususnya pelatihan dibidang teknis las.
“Ini merupakan suatu program untuk memberdayakan warga Desa Tenjolaya terutama para pemuda dan pengangguran, agar kedepannya bisa lebih menjadi manusia yang berkualitas,” ujar Is Somantri saat di temui dikantornya , Rabu (15/7).
Is Somantri berharap dengan adanya program pelatihan kerja ini, bisa menjadi salah satu cara agar para anak-anak di Desa Tenjolaya yang baru lulus sekolah bisa mendapatkan pelatihan dan selanjutnya bisa dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan, atau dari pelatihan ini bisa menjadi kendaraan untuk berwirausaha.
“Mudah-mudahan program ini ada kelanjutannya,” harap Is Somantri.
Sementara itu, salah seorang instruktur honorer di BLK Kabupaten Bandung bidang las listrik, Muhammad Ramdan mengatakan, kegiatan pelatihan las listrik di Desa Tenjolaya diikuti oleh 20 orang peserta. Dalam pelatihan las listrik ini, peserta dibekali untuk mengetahui pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan di bidang las listrik. Harapannya, peserta bisa mendapatkan bekal untuk dapat bekerja dibidang las listrik. Apalagi, kata Ramdan, keterampilan las listrik ini sangat menjanjikan untuk menjadi peluang usaha.
“Didalam pelaksanaan pelatihan lebih menonjolkan prakteknya dibandingkan pembelajaran dengan materi. Karena lebih sulit menguasai keterampilan dibandingkan menguasai materi pengetahuan,” ujarnya.
Setelah pelatihan ini, ada beberapa perusahaan yang meminta lulusan dari BLK Kabupaten Bandung, tetapi memang kebanyakan meminta lulusan dari jurusan tekstil.
“Dalam pelaksanaan pelatihan ini, kami tentunya menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid 19,” pungkas Ramdan.
Lily Setiadarma