WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Desa Cilame Kecamatan Kutawaringin Kab. Bandung memiliki potensi yang cukup besar, di antaranya Bumi Perkemahan (Buper) Andes, produk UMKM yang maju dan produk pertanian yang berkualitas. Namun demikian, kebijakan pemerintah masih belum bisa dirasakan oleh warga Desa Cilame. Padahal, dengan sentuhan kebijakan tersebut bisa meningkatkan perekonomian warga setempat.
Kepala Desa Cilame, Alo Sobirin S.Sos mengatakan, dalam rangka memulihkan kembali ekonomi warga Desa Cilame selama pandemi Covid 19, maka secara resmi pihaknya memperkenalkan objek wisata baru yaitu Bumi Perkemahan Andes yang dibangun tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten Bandung. Dirinya berharap Bumi Perkemahan Andes bisa menjadi sumber pendapatan asli Desa Cilame dan pada akhirnya bisa menjadi desa yang berstatus Mandiri.
“Kita ingin mempromosikan seluruh potensi yang ada di Desa Cilame, baik dari sarana prasarananya maupun potensi dari home industrinya. Hal tersebut agar warga memiliki perekonomian yang baik,” ujar Alo daat wawancara di Kantor Desa Cilame, Selasa (14/7).
Alo mengungkapkan, Bumi Perkemahan Andes ini merupakan arena Camping Ground yang memiliki pemandangan alam yang indah. Dan kepemilikannya milik Desa Cilame yang dikolaborasikan antara area wisata dengan pusat perkantoran Desa Cilame.
“Meskipun jarak dari gerbang tol hingga Bumi Perkemahan Andes bisa ditempuh dengan jarak hanya enam kilometer. Tetapi untuk kondisi jalannya, Alo mengakui, memang kualitas jalanya masih kurang. Misalnya lebar jalannya belum bisa dibangun dengan ukuran enam meter, mungkin karena keterbatasan dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Jalannya sempit tapi tanjakannya lumayan. Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu masyarakat terkait perbaikan akses jalan. Agar perekonomian masyarakat lebih sejahtera dan pariwisatanya bisa semakin berkembang,” tutur Alo.
Desa Cilame memiliki banyak potensi selain Bumi Perkemahan Andes, juga ada Sungai Ciwidey yang menjadi bahan program inovasi desa, Puncak Pangukusan yang berada di Kampung Pasir Astana. Selain itu, Desa Cilame juga ditunjang sumber daya alam yang baik. Selain itu, home industri yang ada di Desa Cilame terbilang maju. Karena ada masyarakat yang sudah memiliki lapak dagangan di Tanah Abang, Tegal Gubuk dan Andir. Meskipun demikian, masih banyak para pengusaha kecil yang membutuhkan sentuhan promosi maupun dukungan regulasi dari pemerintah dari desa sampai pusat.
“Desa Cilame ini sudah mendapat pengakuan dari Dinas Perindustrian Kabupaten Bandung sebagai sentra gamis. Tetapi itu hanya pengakuan saja. Mudah-mudahan kedepannya bisa tersentuh kebijakan-kebijakan pemerintah,” sambungnya.
Selain itu, Di Desa Cilame juga terdapat home industri dengan produk pertanian dan perkebunan. Dimana pertahunnyan, kelompok petani kopi, Desa Cilame bisa menghasilkan produk kopi sebanyak 200 ton.
“Untuk pemasarannya ke wilayah Medan,” lanjutnya.
Alo berharap dengan besarnya potensi yang dimiliki oleh Desa Cilame, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Cilame. Selain itu, pemerintah baik di daerah, semoga bisa memberikan sentuhan-sentuhan kebijakan yang bermanfaat bagi kemajuan perekonomian warga Desa Cilame.
“Mohon perhatian dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat agar dapat memperhatikan desa kami, desa kami mempunyai potensi yang sangat besar tetapi mungkin ada keterbatasan kalau mengenai akses sarana prasarana. Dengan adanya bantuan, maka kita akan kembangkan daerah-daerah di Desa Cilame,” pungkas Alo.
Lily Setiadarma