WartaParahyangan.com
CIANJUR – Batik merupakan pakaian khas asli Indonesia dan menjadi identitas sebuah bangsa dan juga daerah. Batik juga sudah ditetapkan sebagai Indonesian Cultural Heritage (Warisan Budaya tak Benda) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (Unesco).
“Karena itu menjadi kewajiban kita agar senantiasa memelihara dan sekaligus melestarikannya termasuk batik yang kita miliki yaitu batik khas Cianjur,” kata Bupati Cianjur H. Herman Suherman pada Launching Kegiatan Hari Jadi Cianjur Ke-345 di halaman Pendopo Cianjur, Senin (04/07/2022).
Launching tersebut ditandai dengan Lomba Fashion Show Batik Khas Cianjur dan Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM dalam Upaya Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Cianjur.
Menurut Bupati, penyelenggaraan fashion show batik Cianjur tersebut merupakan sebuah inovasi nyata agar kita bisa menjaga, memelihara, merawat dan sekaligus melestarikan warisan leluhur budaya bangsa ini dan menjadi momentum kebangkitan ekonomi setelah lebih 2 (dua) tahun didera pandemi Covid-19.
Bupati berharap, fashion show batik khas Cianjur dan rangkaian kegiatan lainnya dalam memeriahkan peringatan Hari Jadi Cianjur tahun ini dapat membangun semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan untuk mewujudkan Cianjur Manjur, yakni Mandiri Maju Religius dan Berakhlak Mulia.
Pemberdayaan UMKM
Seusai launching Hari Jadi Cianjur, Bupati melanjutkan kegiatannya dengan membuka Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM dalam Upaya Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini untuk mendongkrak perekonomian masyarakat pasca pandemi.
“Saya harap para pelaku UMKM di Cianjur tetap semangat, dan terus maju dalam rangka meningkatkan perekonomian,” kata Herman dalam kegiatan yang juga diisi pameran produk makanan olahan hasil UMKM Cianjur.
Herman juga mengingatkan kepada pelaku UMKM bahwa Kabupaten Cianjur memiliki tanah yang subur, dan hal itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, apalagi belakangan ini disebut-sebut dunia menghadapi rawan pangan.
“Manfaatkanlah tanah yang subur ini dengan menanam berbagai tanaman pangan yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti singkong, ubi, pisang, dan sukun,” katanya.
Asep R. Rasyid