WartaParahyangan.com
BANDUNG – Masyarakat yang berada di wilayah selatan Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira), agaknya nanti tak perlu lagi jauh-jauh berobat ke rumah sakit yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya.
Sebab tak lama lagi di wilayah Pacira itu akan berdiri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bedas Pacira, yang merupakan program prioritas Bupati Bandung Dadang Supriatna. Bahkan Dadang mentargetkan RSUD Bedas Pacira akan beroperasi tahun depan.
“Di awal tahun 2024 kita sudah running pembangunan fisik RSUD Bedas Pacira ini. Insya Allah paling telat Agustus 2024 depan sudah beroperasi,” kata Bupati Bandung.
Tentu saja, RSUD Bedas Pacira yang akan dibangun Kampung Cadasbodas RT/RW 01/22, Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey itu disambut antusias warga Pacira, umumnya warga Bandung selatan.
Kepala Desa Sukawening Hamdani Sukmana mengungkapkan warganya menyambut baik pembangunan RSUD Bedas Pacira yang berlokasi di desanya. “Kami sangat mendukung program Pak Bupati ini,” kata kepada Wartaparahyangan.com saat ditemui di Desa Sukawening, Senin (2/10/2023).
Hamdani menjelaskan progres rencana pembangunan RSUD tersebut, khususnya yang terkait dengan pengadaan lahan.
“Kami sudah menerima surat permohonan dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung melalui Pak Sekda terkait tanah yang ada di Desa Sukawening untuk dijadikan rumah sakit, yang kemudian kami tindaklanjuti dengan menggelar musyawarah desa yang dihadiri para tokoh masyarakat, para ketua RT, ketua RW dan BPD, yang juga dihadiri Pak Camat,” tuturnya.
“Alhamdulillah, dalam musdes itu semua masyarakat di Desa Sukawening setuju bahwa tanah untuk rumah sakit tersebut akan menggunakan carik atau tanah desa. Hal ini selanjutnya kami sampaikan kepada Pemkab Bandung bahwa lahan untuk RSUD Bedas Pacira sudah tersedia di Desa Sukawening, serta segenap warga desa mendukung pembangunan RSUD tersebut, karena memang menguntungkan untuk desa, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi masyarakat,” tuturnya lagi.
Dari situ, lanjut Hamdani, turunlah Tim Appraisal yang menilai keberadaan lahan yang di atasnya nanti akan dibangun RSUD Bedas Pacira.
“Luasnya 11.000 m2 dan berlokasi di Jalan Cadasbodas RT 01/22, Desa Sukawening. Sedangkan sebagai lahan penggantinya, Tim Appraisal mencarikan lahan untuk mengganti carik desa tersebut. Sekarang lahan pengganti itu sudah ada, dan luasnya pun bertambah menjadi 19.000 m2, yang berada di empat titik lokasi masih di wilayah Desa Sukawening,” terang Hamdani.
Menurut Kades Sukawening, banyak manfaat dari dibangunnya gedung RSUD Bedas Pacira tersebut. Pertama, ketika ada warga Sukawening yang sakit, bisa dengan cepat ditangani. Kedua, dari sisi ekonomi, keberadaan RSUD tersebut dapat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, sehingga kesejahteraannya pun akan meningkat.
“Sebelumnya, kalau ada warga desa kami yang sakit, harus pergi berobat dengan jarak jauh dan memakan biaya mahal, seperti ke RSUD Otista yang ada di Soreang atau berobatnya ke rumah sakit swasta atau RS Hasan Sadikin Kota Bandung. Tapi dengan adanya RSUD Bedas Pacira nanti, layanan kesehatan bagi warga yang sakit akan lebih dekat dan cepat,” ujar Hamdani.
Sementara itu, Ketua RW 22 Kampung Cadasbodas, Nano Winarno, mengungkapkan dukungannya atas adanya rencana pembangunan RSUD Bedas Pacira.
“Keberadaan RSUD ini tentunya selain memudahkan warga kami dalam memperoleh layanan kesehatan, juga nantinya perekonomian warga yang berada di lingkungan rumah sakit bisa meningkat. Misalnya dengan membuka warung-warung nasi dan sebagainya,” ujarnya.
Nano juga berharap kepada pihak yang memegang peranan dari rumah sakit tersebut agar nantinya ada prioritas bagi warga setempat untuk bekerja di RSUD baik pekerjaan yang ada di dalam maupun yang di luarnya. Tentu sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Hal senada disampaikan salah seorang warga Kampung Lapang RW 22, Lili Suhandi, yang mengaku merasa bersyukur akan ada pembangunan rumah sakit di Desa Sukawening. “Mudah-mudahan pembangunan RSUD ini berjalan lancar,” katanya.
Lily Setiadarma