WARTAPARAHYANGAN.COM
SUKABUMI — Sejak dideklarasikannya pasangan Iyos Somantri, mantan Sekda Kabupaten Sukabumi menjadi calon Wakil Bupati mendampingi Marwan Hamami, pada Sabtu, 5 Desember 2020 di gedung Gembok Cinta, jalur Lingkar Selatan, PKS semakin solid dan kompak untuk memenangkan pasangan Marwan – Iyos. Bagi PKS, pasangan yang mengusung tagline Melanjutkan Kebaikan ini, adalah harga mati untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2021 – 2026.
Salah seorang pengamat politik di Sukabumi, H. Dudung Abdullah menilai, dua factor yang menjadi solidnya PKS untuk memenangkan pasangan Marwan-Iyos adalah, pertama, semua kader PKS biasanya tetap setia kepada keputusan partai yang telah menetapkan Marwan Iyos sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati, serta telah melupakan keputusan partai terdahulu yang telah menetapkan dua kader terbaiknya untuk diusung di Pilkada 2020 ini. Yaitu Anjak Priatama Sukma dan Muklis Yusup Holidi. Bahkan kini kedua kader itu menjadi Tim Inti Pemenangan Marwan-Iyos.
Faktor kedua adalah, kehadiran Partai Gelora yang telah resmi dihari yang sama saat acara deklarasi pasangan, yang telah mengusung dan mendukung pasangan Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha. Padahal, pasangan yang bertagline AMAN dan UNGGUL ini menjadi pesaing terberat Marwan dan Iyos.
“Para kader PKS akan termotivasi dan akan memperlihatkan kesolidan dan militansinya pada Pilkada Kabupaten Sukabumi ini apabila ada Partai Gelora. Karena walau bagaimana pun mereka anggap kader-kader partai Gelora ini mayoritas adalah kader PKS, yang dianggap telah berhianat kepada PKS yang telah membesarkannya,“ kata Dudung.
Selain itu Dudung pun mempertanyakan sikap partai Gelora yang bisa mengusung dan mendukung pasangan AMAN saat deklarasi. Karena, partai Gelora ini belum pernah mengikuti Pemilu Legislatif meski telah terdaftar sebagai partai peserta Pemilu ditahun 2024. Kehadiran nya di barisan pasangan AMAN ini akan membangkitkan sikap fanatisme kader PKS untuk memenangkan pasangan Marwan-Iyos.
“Gelora ini adalah partai politik yang akan ikut Pemilu Legislatif ditahun yang akan datang. Sejatinya, mereka itu hanya mendukung calon saja secara tidak tertulis seperti halnya para Relawan pendukung, yang tumbuh subur saat akan Pilkada, kemudian para Relawan itu bubar dan menghilang pula usai Pilkada,“ ujar Dudung.
Sementara saat dihubungi di rumahnya, Anjak Priatama Sukma membenarkan pendapat Dudung. Bahwa kehadiran partai Gelora akan menambahkan sikap militansi kader PKS untuk memenangkan pasangan Marwan-Iyos. Begitu pula dirinya sebagai kader partai yang telah menjadikan anggota DPRD 3 priode, tidak ada alasan untuk menolak keputusan partai. Yaitu harus tunduk, patuh, fatsun dan melaksanakan keputusan terbaik partai. Keputusan PKS mengusung dan mendukung pasangan Marwan-Iyos adalah yang terbaik.
Hal lain tutur Anjak, yang juga sebagai ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi ini adalah, dirinya sangat patuh dan hormat kepada keputusan Sukmawijaya, orang tuanya yang telah mendukung pasangan Marwan-Iyos.
“Kedudukan pak Sukma di PKS adalah ketua Dewan Syuro. Piraku saya harus membandel. Dosa besar apabila saya menolak perintah pak Sukma. Anda tahu sendiri, beliau adalah mantan Bupati yang nasihatnya banyak didengar orang. Intinya satu kata, memenangkan pak Marwan dan pak Iyos, untuk melanjutkan kebaikan. “kata Wakil Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi Tim Pemenangan pasangan Marwan-Iyos.
Senada dengan Anjak, Muklis Yusup Holidi pun menjelaskan, walaupun sempat beberapa bulan mengadakan sosialisasi sebagai calon Bupati atau wakil Bupati hasil pilihan TPPD PKS, namun dirinya tidak merasa tersakiti setelah Tim Pemenangan Pemilu Daerah (TPPD) PKS telah memilih Iyos Somantri. Alasannya, saat itu dirinya sebagai salah satu anggota TPPD pernah menolak beberapa kali agar tidak memilih dirinya.
“Sikap saya sama dengan kang Anjak dan para kader partai yang lainnya. Tidak boleh meminta jabatan dan tidak boleh menolak amanah jabatan yang diberikan partai. Kalau partai telah menentukan sikap dan menentukan pilihan, kita harus menerimanya dan langsung melaksanakan programnya. Dalam arti, saya harus mati-matian memenangkan pak Marwan dan pak Iyos agar terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi. Untuk melanjatkan kebaikan,“ tutur Muklis.
UJANG S. CHANDRA