WartaParahyangan.com
BANDUNG – Ratusan warga terancam terisolir akibat amblasnya ruas jalan Kampung Pasirhonje, RW 08, Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Ketua RW 08 Kampjng Pasirhonje, Herman mengatakan, keretakan sudah terlihat sejak empat bulan yang lalu. Bahkan pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke pemerintah desa.
“Kalau amblas paling parah terjadi hari Jumat siang sekitar jam 13.00 WIB. Sudah ada tanda-tanda retak sejak sekitar 4 bulan. Sudah melaporkan kepada pihak desa, soalnya tidak ada jalan alternatif ke RW 08,” ujar Herman saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (13/5/2023).
Menurut Herman, ruas jalan yang amblas adalah satu-satunya jalan alternatif bagi masyarakat, sehingga dengan adanya kejadian tersebut, kata Herman, ratusan warga terancam terisolir.
“Sekitar 688 jiwa dari 240 KK dari 3 RT 1 RW bisa terisolir, karena ini jalan keluar masuknya warga, jadi otomatis kalau ini tertutup, ya bisnis warga tidak bisa berjalan,” katanya.
Herman berharap pemerintah bisa segera melakukan aksi perbaikan jalan yang amblas tersebut. “Kami minta pemerintah segera memperbaikinya, agar aktivitas masyarakat bisa berjalan normal,” ujar Herman.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Sukawening, Hamdani Sukmana yang mengaku telah melaporkan kondisi retaknya jalan tersebut kepada instansi terkait.
“Kebetulan waktu pertama kali ada pergerakan tanah amblas walaupun tidak begitu parah, kita sudah mengirimkan surat permohonan perbaikan, agar tidak bertambah parah,” katanya.
Menurut Hamdani, penyebab jalan tersebut amblas, karena adanya resapan air persawahan. Sebagai informasi, jalan tersebut memiliki panjang 40 meter dan lebar tiga meter.
Sementara itu, Kepala UPTD PUTR Sapras Ciwidey, Jajang Supendi, S.AP, mengaku belum bisa memastikan kapan jalan amblas tersebut akan diperbaiki. Dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.
“Saya akan koordinasi dulu dengan pemerintah desa, karena ini jalan desa dan untuk masyarakat agar bersabar dulu, mungkin akan ada penindakan lebih lanjut,” kata Jajang.
Lily Setiadarma