
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Mencegah stunting atau gagalnya pertumbuhan fisik (tubuh dan otak) balita akibat kurangnya asupan gizi terutama dalam 1.000 hari pertama sejak lahir, merupakan tanggung jawab bersama.
Karena itu, sebagai salah satu wujud tanggung jawabnya untuk ikut mencegah stunting, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 Kodim 0608/Cianjur yang dilaksanakan di Desa Ciandam, Kecamatan Mande, menyelenggarakan penyuluhan pencegahan stunting, di bale desa setempat, Jumat (2/7/2021).
Kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur itu diikuti para anggota Persatuan Istri Tentara (Persit) Koramil Mande dan kader Posyandu Desa Ciandam.
Mereka nantinya diharapkan dapat mensosialisasikan kembali kepada ibu-ibu atau keluarga yang ada di sekitar tempat tinggalnya masing-masing, sehingga stunting dapat dicegah dan balita bisa tumbuh dengan normal.
Dansatgas TMMD ke-111 Kodim 0608/Cianjur, Letkol Kav Ricky Arinuryadi, menjelaskan, penyuluhan stunting tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepada anggota Persit dan kader posyandu agar mengetahui tentang pentingnya pemberian gizi yang cukup kepada anak.
Kegiatan tersebut, kata Dansatgas, juga merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat. “Penyuluhan seperti ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan non fisik yang dilakukan oleh personel Satgas TMMD,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Advokasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada DPPKBP3A Kabupaten Cianjur, Ida Parida Setiawati, mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Ciri-cirinya, kata Ida, tubuh anak lebih pendek atau perawakannya lebih pendek dari anak normal seusianya. “Anak seperti itu juga memiliki keterlambatan dalam berpikir. Karena itulah stunting harus dicegah agar tumbuh-kembang anak sesuai dengan usianya,” kata Ida.
(Asep R. Rasyid)