WartaParahyangan.com
CIANJUR – Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan, panen padi di Kabupaten Cianjur cukup menggembirakan, dan masih tetap surplus.
“Bahkan ada peningkatan yang semula 6,5 ton Gabah Kering Pungut (GKP) per hektar, sekarang meningkat menjadi 8 ton GKP/hektar,” kata Herman dalam kegiatan Video Teleconference (Vicon) bersama Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di lokasi Panen Raya Padi Sawah di Samolo, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Selasa (14/4).
Herman yang didampingi Kadis Pertanian Jabar Hendy Jatnika dan Kadis Pertanian Cianjur Mamad Nano, juga menjelaskan hasil panen tersebut merupakan suatu prestasi yang luar biasa berkat kerjasama semua pihak.
“Jajaran Dinas Pertanian dan masyarakat, khususnya para pelaku tani padi, terus-menerus bertani, sehingga hasil panen padi di Kabupaten Cianjur meningkat,” katanya.
Herman menambahkan, pemerintah daerah akan menampung hasil panen para petani padi, juga hasil tani sayur mayur yang ada di Cianjur. “Mudah-mudahan ke depan kebutuhan pangan di Cianjur akan tetap stabil, aman dan terkendali,” harapnya.
Dalam momen Vicon tersebut, Herman menyaksikan penandatanganan MoU Dirjen Tanaman Pangan dengan PT Global Digital Niaga (BliBli.com) tentang pemanfaatan jasa penyediaan dan distribusi beras melalui aplikasi BliBli.com.
Selain panen raya di Cianjur, dalam Vocon itu Menteri Pertanian juga menyaksikan panen raya di sejumlah daerah di Indonesia, antara lain Kabupaten Serdang Sumut, Rejang Bengkulu, Banyuasin Sumsel, Balangan Kalsel, Barru Sulsel, Banggai Sulteng, Konawe Selatan Sulteng, Sumbawa Barat dan Dompu NTB, serta Kabupaten Nagekeo NTT.
Para kepala daerah di kabupaten-kabupaten tersebut, melaporkan kondisi ketersediaan pangan dan harga di daerah masing-masing. Secara umum komoditas pangan strategis harganya masih relatif aman dan stabil.
(Asep R. Rasyid)