Isi Momen Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, SMPN 1 Ciwidey Gelar Lomba Islami

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Suasana penuh semangat tampak di SMP Negeri 1 Ciwidey, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Pada Kamis (25/9/2025) siang, ratusan siswa mengikuti berbagai lomba dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan tersebut tidak hanya bernuansa islami, tetapi juga menggugah kreativitas para pelajar.

Untuk memperkuat nuansa perayaan, pihak sekolah menyelenggarakan empat cabang lomba, yakni kaligrafi, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), dan pidato. Semua siswa dari kelas 7, 8, dan 9 berpartisipasi.

Kepala SMP Negeri 1 Ciwidey, Ahmad Rohman Somantri, S.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang penting bagi para siswa.

“Lomba hari ini adalah dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kami adakan lomba kaligrafi, MHQ, MTQ, dan pidato. Pemenang lomba ini dipersiapkan untuk mengikuti pentas PAI tahun depan,” ungkap Ahmad Rohman kepada wartaparahyangan.com saat ditemui di sekolah tersebut.

Ia menyebutkan, para pemenang lomba tidak berhenti pada tingkat sekolah saja. Sebaliknya, mereka akan dibina lebih lanjut oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Dengan pembinaan berkesinambungan, siswa benar-benar siap menghadapi perlombaan tingkat lebih tinggi.

Kepala SMP Negeri 1 Ciwidey, Ahmad Rohman Somantri, saat memberikan semangat kepada para peserta lomba. Foto Lily Setiadarma

“Setelah diketahui pemenangnya, maka akan dibina lebih lanjut oleh para guru PAI. Harapannya, anak-anak siap mengikuti lomba di tingkat berikutnya,” ujar Rohman.

Sebagai upaya menjaga kualitas penilaian, sekolah tidak hanya mengandalkan guru PAI internal. Mereka juga berkolaborasi dengan para guru ngaji yang telah terbiasa membimbing siswa. Ahmad Rohman menekankan, kolaborasi ini menjadi kunci lahirnya bibit unggul.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Supargiana, S.Pd., menjelaskan bahwa lomba ini juga menjadi sarana seleksi awal. Menurutnya, setiap kelas mengirimkan perwakilan terbaik agar sekolah bisa menjaring potensi secara merata.

“Dalam peringatan Maulid Nabi ini, tiap kelas mengirimkan perwakilan. Dari kelas 7, 8, hingga 9 mengikuti lomba yang dipersiapkan untuk pentas PAI tingkat subrayon. Jika lolos, bisa lanjut ke tingkat kabupaten. Jadi, tujuan utama kegiatan ini adalah mencari bibit unggul dari setiap kelas,” papar Supargiana.

Ia menambahkan, semangat siswa terlihat jelas sepanjang kegiatan. Antusiasme tersebut menunjukkan bahwa lomba tidak sekadar rutinitas, melainkan wadah pembentukan karakter religius.

Sementara itu, Ketua Panitia Iwan Hermawan, S.Pd., menegaskan bahwa lomba ini memiliki tujuan strategis.

“Kegiatan perlombaan ini digelar untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah. Kami menampilkan empat lomba, yaitu kaligrafi, MHQ, MTQ, dan pidato. Semua siswa dari kelas 7, 8, dan 9 ikut serta,” ungkap Iwan.

Menurut Iwan, target utama lomba adalah mempersiapkan siswa menghadapi pentas PAI tingkat subrayon. Menurutnya, kualitas peserta harus benar-benar matang agar mampu bersaing. “Harapannya kami bisa mendapatkan juara yang mumpuni untuk ditampilkan di tingkat lebih tinggi,” ucapnya.

Iwan juga menjelaskan teknis penyelenggaraan. Setiap cabang lomba dilaksanakan di lokasi berbeda agar tertib dan fokus. Kaligrafi dilaksanakan di laboratorium, MHQ di perpustakaan, sementara MTQ dan pidato berlangsung di Masjid Babul Ulum SMPN 1 Ciwidey.

Ia berharap, dengan pembagian lokasi tersebut, kegiatan berjalan lebih kondusif. Selain itu, hasil lomba benar-benar mencerminkan kemampuan terbaik siswa.

Peserta lomba pidato dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto Lily Setiadarma

Marsaa Nabila Aulia, siswi kelas 8B yang mengikuti lomba MHQ, mengaku senang bisa tampil. “Seru sih, aku bisa dapat ilmu baru. Aku juga bisa tahu pengalaman lomba dan ikut infak. Terima kasih kepada guru-guru yang sudah mengadakan lomba ini. Jadi kami bisa tahu siapa saja yang sudah menguasai surat-surat Al-Qur’an,” kata Marsaa.

Sementara itu, Rekha Nirmala, siswi kelas 7G peserta lomba MTQ, menceritakan pengalamannya dengan penuh antusias.

“Alhamdulillah saya bisa ikut lomba MTQ ini. Awalnya hanya iseng, tapi lama-lama saya jadi tertarik dan minat banget sama MTQ. Di rumah saya biasa ngaji dan belajar qiro’ah, jadi terbawa ke sekolah,” ucap Rekha.

Secara keseluruhan, kegiatan peringatan Maulid Nabi di SMP Negeri 1 Ciwidey menjadi wadah pembinaan karakter. Tidak hanya sekadar seremonial, lomba ini juga mendorong siswa lebih dekat dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan ajaran Rasulullah.

Lily Setiadarma

Leave a Reply

News Feed