Jelang Libur Akhir Tahun, Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung Awasi Ketat Semua Objek Wisata

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, H. Yosep Nugraha, saat mengisi acara Ngawangkong Bari Ngopi di Soreang, Jumat (4/11).

WARTAPARAHYANGAN.COM

H. Yosep Nugraha

BANDUNG –Terkait dengan libur panjang  ahir tahun, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung terus melakukan pengawasan di setiap lokasi objek wisata. Utamanya yang berkaitan dengan protokol kesehatan.

“Pada prinsipnya, objek wisata di Kabupaten Bandung sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga siap untuk menerima kunjungan dari masyarakat manapun,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung,  H. Yosep Nugraha, usai acara Ngawangkong Bari Ngopi di Soreang, Jumat (4/11).

Terkait dengan persiapan menyambut libur akhir tahun, Yosep mengaku semuanya sudah dilakukan dengan baik. Misalnya, monitoring terhadap objek wisata yang ada. Jika ditemukan sedikit pelanggaran maka akan langsung koordinasikan dan diberikan teguran agar segera diperbaiki.

“Kemudian diberikan penyadaran bahwa ketika pelaku usaha tidak berdisiplin dalam penerapan protokol kesehatannya, maka akan berdampak negatif terhadap mereka sendiri. Karena ini akan mengganggu roda ekonomi aktivitas pariwisata,” tutur Yosep.

Beberapa pengusaha objek wisata di Kabupaten Bandung secara rutin menyelenggarakan rapid test hingga swab test. Kata Yosep, para pelaku pariwisata ini ingin lingkup usahanya bisa aman dari Covid 19 dan kemudian memberikan opini kepada publik bahwa tempatnya itu memenuhi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

Objek wisata Gelamping lakside di Kecanatan Rancabaki Kab. Bandung, menjadi salah satu objek wisata favorit bai para wisatawan dalam maupun luar negeri.

“Rencana swab, karena kita kerjasama dengan dinkes, yang saat ini sedang melakukan kegiatan (swab test) untuk penyelenggara pilkada. Setelah itu, rencana di tanggal 10 atau minggu kedua, kita akan melakukan swab test untuk para pelaku usaha wisata. Rencananya 1.000 orang,” ungkapnya.

Terkait dengan Kota Bandung yang berstatus zona merah, kata Yosep, hal itu menimbulkan sedikit pengaruh. Namun, Yosep menegaskan bahwa semuanya akan kembali kepada keyakinan masyarakat.

“Kalau mereka sudah mengetahui bahwa objek wisata di Kabupaten Bandung sudah oke dari aspek protokol kesehatannya, mereka akan merasakan aman untuk datang, saya kira ini bisa mengubah opini yang ada di masyarakat,” pungkasnya.

Lily Setiadarma