Jelang Pilkada Kabupaten Sukabumi, Manuver DPP Partai Golkar Dipertanyakan oleh Ketua UKA Group

Ustadz Uka

WartaParahyangan.com

SUKABUMI – Ketua UKA Group Sukabumi, H.U. Kadarisman, bersama beberapa relawan di Sukabumi mempertanyakan manuver Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) yang dianggap tidak sesuai dengan kebijakan awal atau dianggap akan menghianati Asep Japar, salah satu calon bupati yang telah menerima Surat Penugasan DPP PG pada November 2023 untuk bisa ikut memenangkan Partai Golkar pada Pemilu Legislatif di Kabupaten Sukabumi.

Manuver DPP PG tersebut, kata H.U. Kadarisman yang akrab disapa Ustadz Uka, seperti terjadi pada Minggu, 30 Juni 2024 di kantor DPP-PG Jakarta, di mana DPP PG mengundang salah satu calon bupati yang pada November 2023 sempat diundang pula oleh DPP PG, namun tidak hadir dan kiprahnya saat jelang Pemilu Pemilihan Legislatif (Pileg) sama sekali tidak membantu untuk kemenangan PG di Kabupaten Sukabumi, meski di acara Minggu, 29 Juni 2024, Asep Japar pun diundang dan hadir.

Ustadz Uka menjelaskan kronologis tentang Asep Japar setelah November 2023, terutama setelah Asep memasuki masa pensiun dari PNS tanggal 1 Desember 2023. Sejak pensiun itu dan menerima Surat Khusus Penugasan DPP PG, Asep Japar mati-matian banting tulang tidak henti untuk memenangkan PG, karena selain calon bupati, yang bersangkutan adalah Bendahara Badan Saksi Nasional (BSN) DPD PG Kabupaten Sukabumi.

“Sejak Desember 2023, kiprah Pak Asep Japar untuk memenangkan Partai Golkar tidak diragukan lagi. Beliau bersama relawan mati-matian berjuang. Di antaranya menyambangi masyarakat langsung di seantero pelosok Kabupaten Sukabumi, dan pemasangan ribuan Alat Peraga Kampanye, terutama di jalan lintasan umum seperti baligo, banner dan sticker Asep Japar yang mengajak masyarakat untuk mencoblos PG dengan memakai baju warna kuning dengan latar belakang, dan slogan untuk mengajak masyarakat memilih partai nomor 4 berlambang pohon beringin,” ungkap Ustadz Uka.

Asep Japar

Selain Asep Japar, lanjut Ustadz Uka, yang diundang DPP PG pada November 2023 itu adalah Budi Azhar Mutawali, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi yang juga Sekretaris DPD PG Kabupaten Sukabumi dan sebagai caleg PG Dapil 5, dan tokoh ketiga yang diundang adalah Iyos Somantri, Wakil Bupati Sukabumi. Namun Iyos tidak hadir atas undangan DPP PG itu.

Tidak hadirnya Iyos ke DPP PG, kata Ustadz Uka, menjadi bahan gunjingan beberapa pengamat di Sukabumi. Mereka berasumsi Iyos tidak hadir mungkin ada tugas lain yang lebih penting sebagai Wakil Bupati. Atau Iyos mungkin merasa ewuh-pakewuh dan merasa riskan untuk hadir ke DPP PG, karena Iyos saat Pilkada 2020 diusung sebagai Wakil Bupati oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Atau mungkin saja Iyos tidak mau mengeluarkan dana dan tenaga yang tidak jelas untuk kampanye memenangkan PG. Karena pada akhirnya tidak akan diusung oleh PG sebagai calon bupati Sukabumi.

“Saya yakin, selama masa kampanye Pileg, Pak Iyos tidak pernah mengajak masyarakat untuk mendukung PG. Begitupun saya yakin, Pak Iyos tidak pernah memakai baju, atau jaket atau rompi kuning atribut PG seperti Pak Asep Japar sebagai lambang kebesaran partai nomor urut 4 di Pileg itu,” ujar sang tokoh Relawan Pasangan Marwan-Iyos saat Pilkada 2020.

Pertemuan akbar kader Partai Golkar saat masa kampanye di basecamp Asep Japar

Tapi anehnya, lanjut Sang Ustadz, setelah DPP PG mengetahui terjadi raihan kenaikan kursi PG untuk DPRD dari 7 kursi menjadi 10 kursi, pihak DPP PG melakukan manuver yang tidak terpuji yang perlu dipertanyakan, yaitu mengundang Iyos ke DPP PG ke Jakarta sebagai calon bupati selain Asep Japar.

“Kenapa mengundang Pak Iyos yang tidak ada sumbangsihnya untuk memenangkan PG saat Pileg? Bahkan Pak Iyos tidak pernah melamar sebagai calon bupati ke DPD PG Kabupaten Sukabumi, tapi justru mendaftar dan melamar ke Partai Demokrat dan PAN? Seandainya pihak DPP PG itu mengundang semua calon bupati atau calon wakil bupati Sukabumi, semua itu mungkin bagi kami tidak akan ada kecurigaan.

“Jangan hanya alasan hasil survey yang katanya posisi Pak Iyos selalu di atas. Sementara Pak Asep Japar jelas sekali sebagai calon bupati dari PG yang telah resmi didukung pula oleh Partai Gerindra dan PPP dan dideklarasikan pada 26 April 2024 di Grand Sulanjana Sukabumi,” tutur Ustadz Uka.

Ujang S. Chandra