WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Sukabumi menggelar Pangan Murah Keliling “Hemat Pisan” di tujuh kecamatan yang ada di wilayah Kota Sukabumi.
Pasar pangan murah yang dimulai sejak Rabu (8/3/2023) lalu itu akan berlangsung hingga Kamis, 16 Maret 2023, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran di tujuh kecamatan.
Dimulai di halaman kantor Kecamatan Cikole, Rabu (8/3), Kecamatan Warudoyong, Kamis (9/3), Kecamatan Cibeureum, Jum’at (10/3), Kecamatan Baros, Senin (13/3), Kecamatan Gunungpuyuh, Selasa (15/3), Kecamatan Citamiang, Rabu (15/3), dan terakhir di halaman kantor Kecamatan Lembursitu, Kamis (16/3) besok.
Menurut Kepala DKUMPP Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, S.IP, M.IP, bazar tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokoknya menjelang Ramadhan tahun ini, di samping juga bertujuan untuk menekan inflasi daerah.
“Harga-harga bahan pangan yang dijual di bazar ini tentu saja lebih murah daripada harga di pasaran umum,” ujar Gultom, sapaan akrab Agus Wawan Gunawan, Rabu (15/3/2023).
Gultom menyebutkan, bazar yang secara resmi dibuka oleh istri Wali Kota Sukabumi itu dapat terselenggara berkat kerja sama DKUMPP, Dinas Pertanian dan PKK Kota Sukabumi. “Mudah-mudahan pasar murah ini dapat mengurangi beban kebutuhan masyarakat menjelang tibanya Ramadhan,” katanya.
Masyarakat Kota Sukabumi pun tampak antusias mengunjungi bazar di halaman kantor kecamatannya masing-masing. Dari pantauan di lapangan, masyarakat tampak memenuhi bazar tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan DKUMPP Kota Sukabumi, Eris Indrawan, S.H, berharap dengan adanya bazar atau pasar murah itu, inflasi di Kota Sukabumi dapat ditekan, dan daya beli masyarakat meningkat, karena memang harga pangan di bazar tersebut lebih murah.
Selain menggelar pangan murah, lanjut Eris, DKUMPP bersama Dinas Pertanian, Satpol PP dan aparat penegak hukum, juga secara rutin melaksanakan operasi pasar, terutama untuk memantau jangan sampai ada kebutuhan pokok masyarakat yang harganya di luar kewajaran.
Jenal