Jokowi Resmikan 3 Kolam Retensi Pengendali Banjir di Kabupaten Bandung

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Kolam Retensi Banjir Andir di Jalan Andir-Katapang, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Minggu (5/3/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga lokasi pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023).

Ketiga titik lokasi sarana pengendali banjir tersebut yakni Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung, dan Floodway Cisangkuy, untuk mengendalikan banjir di Kabupaten Bandung.

Selain meresmikan kolam retensi banjir tersebut, Presiden juga pada waktu yang bersamaan di kawasan Kolam Retensi Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, meresmikan Flyover Kopo di Kota Bandung, Jawa Barat.

Menurut Presiden, biaya pembangunan empat infrastruktur di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp1,26 triliun.

“Anak-anakku semua tahu kalau hujan sudah deras, dulu-dulu di Bandung dan sekitarnya pasti terjadi banjir. Sekarang ada kolam retensi ini. Untuk yang Floodway Cisangkuy menelan anggaran Rp632 miliar. Kolam Retensi Cieunteung Rp204 miliar, dan Kolam Retensi Andir Rp142 miliar. Duitnya gede banget,” jelas Jokowi.

Sedangkan untuk mengurai kemacetan yang ada di Kota Bandung, imbuh Presiden, juga telah dibangun Flyover Kopo senilai Rp288 miliar. “Total infrastruktur yang telah dibangun pemerintah pusat di Kota Bandung dan di Kabupaten Bandung sebesar Rp1,26 triliun,” katanya.

Di sela-sela sambutannya dalam kegiatan ini, denga gaya khasnya Presiden menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat yang hadir dengan meminta kepada anak-anak untuk tunjuk jari, sambil memberikan pertanyaan kepada mereka apa gunanya kolam retensi Andir ini.

Salah satu siswa yang hadir, M. Rizki, kelas 5 SD, dengan lantang menjawab pertanyaan Presiden, “Agar tidak terjadi banjir”. Presiden pun langsung menyuruh Rizki untuk mengambil sepeda sebagai hadiah pemberian Jokowi setelah benar menjawab pertanyaan.

Selanjutnya Jokowi kembali melontarkan pertanyaan. Kenapa terjadi banjir? Bintang, siswa kelas 6 SD pun turut menjawab pertanyaan Presiden itu. “Karena buang sampah sembarangan,” jawabnya.

Kemudian Presiden melontarkan pertanyaan lainnya, kenapa terjadi macet? Seorang siswa SMPN pun menjawab karena ramainya kendaraan mobil dan motor, sehingga terjadi macet. Kedua anak itu pun mendapatkan hadiah sepeda setelah menjawab pertanyaan dari Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pengendalian banjir di daerah aliran Sungai Citarum dilakukan dari mulai hulu, tengah, hingga hilir sungai.

“Kita sekarang di bagian hulu, yaitu Dayeuhkolot dan sebagainya. Di sini ada kegiatan, di antaranya di Cisangkuy, sebelum masuk ke Citarum dan aliran sungai lainnya sudah dinormalisasi. Selain di Cieunteung dan Andir, dan di sini (Andir) sekarang tidak banjir,” katanya.

Basuki mengatakan dengan adanya pembangunan prasarana Cieunteung, Andir, Cisangkuy, Terowongan Nanjung, dan Gedebage bisa tercapai 81 persen kawasan bebas dari banjir.

“Sekarang kami sudah mulai dengan yang hilir, dengan membangun dan sekarang sudah tender pembangunan Bendungan Cibeet dan bendungan lain untuk mengendalikan banjir di Karawang,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Menteri PUPR yang langsung hadir meresmikan Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung dan Floodway Cisangkuy sebagai sarana pengendalian banjir di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung menilai pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kabupaten Bandung ini merupakan bukti bahwa pemerintah pusat sangat serius dan fokus dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bandung dalam hal pengendalian banjir.

“Kita bandingkan, sebelum dan setelah ada kolam retensi sangat drastis dalam upaya mengurangi genangan air di Kabupaten Bandung. Memang masih ada titik-titik lokasi lainnya yang masih ada genangan air, seperti yang sudah sampaikan tadi kepada Bapak Presiden,” ungkap Bupati Bandung.

Menurut Dadang, genangan air masih ditemukan di kawasan Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang. “Saya sudah mengusulkan lima titik pembangunan kolam retensi di kawasan Tegalluar itu kepada Pak Presiden. Surat-surat usulan resminya insya Allah akan segera saya kirimkan ke Pak Presiden,” katanya.

Dadang juga menambahkan, untuk proses pembangunan kolam retensi itu sudah ada dukungan dan hibah lahan dari masyarakat sekitar. Dengan adanya pembangunan kolam retensi tersebut, Bupati berharap ke depannya bisa mengurangi genangan banjir di kawasan Tegalluar dan sekitarnya.

Lily Setiadarma