Penularan Covid-19: Kabupaten Bandung Diberi Label ‘Zona Merah’

Melalui awak media, Bupati Bandung Dadang M Nasser meminta warganya lebih disiplin dalam menerapkan Prokes 3M, sekaitan dengan Kabupaten Bandung kembali zona merah dalam penularan virus Corona.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Zona merah disandang oleh Kabupaten Bandung. Saat ini, total pasien positif terkonfirmasi Covid -19 ada sebanyak 5.290 orang. Dari jumlah itu, yang dalam perawatan 1.076 orang, sembuh 4.086 orang, dan meninggal 128 orang.

Terkait soal label zona merah, Bupati Bandung Dadang M Naser meminta masyarakat untuk lebih waspada dan lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M.

“Kita kan dikepung oleh zona merah di Bandung Raya, kita tetap waspada, di mana setiap hari berjatuhan korban akibat pandemi Covid 19 ini. Angka yang meninggal dunia di Kabupaten Bandung dari 123 sekarang naik menjadi sekitar 130,” kata Dadang kepada wartawan  di Banjaran, Selasa (19/1/2021).

Bupati Bandung dua periode itu meminta masyarakat untuk selalu waspada, dan mendorong warga untuk melakukan rapid antigen. Agar warga bisa lebih mengetahui kondisinya, dan tidak berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Dinas-dinas sekarang juga sedang terus di lakukan secara masif untuk pemeriksaan antigen, di samping terus persiapan vaksinasi Covid 19,” ungkap Dadang.

“Vaksinasi dilakukan bukan berarti diri kita sudah aman, kalau sudah ada vaksinnya tapi protokol kesehatan tetap kita tegakkan. Kita produktif di kala Covid 19, dengan protokol kesehatan yang harus kita tegakkan,” ujar politisi Partai Golkar tersebut.

Di Kabupaten Bandung kini total terkonfirmasi Covid sebanyak 5.290 orang. Dari jumlah itu, yang dalam perawatan 1.076 orang, sembuh 4.086 orang, dan meninggal 128 orang.

Sementara Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi menilai kinerja tim gugus tugas penanganan Covid 19 Kabupaten Bandung masih harus terus ditingkatkan. Hal tersebut menyusul jumlah kasus Covid 19 di Kabupaten Bandung yang tak kunjung turun.

“Kemudian kenapa angka (kasus Covid 19) selalu naik, tidak turun. Jadi memang efektivitas tim gugus tugas juga sebenarnya kita harus evaluasi ya, optimalisasinya kemudian kinerjanya,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat dihubungi via telepon, Selasa (19/1/2021).

Dirinya mengaku prihatin dengan situasi kenaikan jumlah kasus Covid 19 tersebut. Oleh karena itu, Fahmi berharap pemerintah dan masyarakat bisa bahu membahu, karena upaya untuk mengendalikan atau menekan penyebaran Covid 19 merupakan kepentingan bersama, khususnya diwilayah Kabupaten Bandung.

DPRD sendiri di tim gugus tugas Covid 19, kata Fahmi, secara positioning diwakili oleh pimpinan DPRD. Jadi secara teknis memang tidak dilibatkan, yaitu dari mulai penganggaran, pengalokasian, pelaksanaan hingga controllingnya. Hal tersebutlah, ungkap Fahmi, yang dikritisi oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Bandung.

“Tapi secara prinsip gugus tugas itu ada di seluruh anggota DPRD,” katanya.

Ada beberapa hal yang dirinya evaluasi kaitan dengan penanganan Covid 19 di Kabupaten Bandung. Pertama adalah evaluasi mengenai proses penganggaran. Fahmi mempertanyakan, apakah proses  penganggaran yang dilakukan tidak efektif, tidak tepat sasaran atau tidak tepat guna, sehingga terjadi pelonjakkan Covid 19.

“Yang kedua, tata kelola sistem manajemen tim gugus tugas yang mungkin juga harus dikelola bersama, termasuk sebaran SDM dari mulai tingkat tenaga kesehatan sampai kepada tim gugus tugas yang ada dibawah seperti kepolisian, satpol PP atau dinas terkait lainnya. Ini bukan berarti mereka tidak bekerja, tapi sinergisitasnya yang kami nilai perlu terus digenjot dan ditingkatkan,” pungkas  Fahmi.

Lily Setiadarma