WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Penerapan pembelajaran secara daring selama pandemic Covid-19 dinilai oleh Kadisidik Kab. Bandung, DR. H. Juhana, kurang maksimal. Pasalnya, di antaranya para guru tidak tahu apakah anak/siswa didiknya belajar seperti seharusnya atau tidak?
Oleh karena itu Juhana sangat setuju pola kunjungan langsung guru ke rumah siswa karena dapat memastikan kondisi anak didiknya. Termasuk pembelajaran anak atau siswa selama 5 bulan terahir ini.
“Dengan tehnik guru kunjung di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, kita bisa memanfaatkan situasi dengan metode baru tersebut,” katanya berjudul Sabilulungan Based Learning di acara Ngawangkong Bari Ngopi di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Jumat (28 /8). Acara tersebut dihadiri para Kepala sekolah SD, SMP dan sejumlah awak media.
Juhana menekankan kepada Guru Kunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, karena AKB itu bukan jaminan keadaan sudah normal. Jadi tetap harus waspada dan senantiasa memakai Alat Perlindungan Diri (APD).
Manfaat dari Guru Kunjung, lata dia pendidik bisa mengetahui kondisi dan situasi di kediaman siswa. Secara psikologis metode itu akan menguntungkan bagi semua pihak, baik itu gurunya juga murid atau siswanya.
“Kami optimis bisa memberikan pelayanan maksimal melalui guru kunjung,” ujarnya.
Lily Setiadarma