Saepudin, Tetap Semangat Memungut Sampah Meski Sudah Usia Senja

Seperti inilah hari-hari Saepudin (64). Ia menyusuri ruas jalan di kota Sukabumi, memungut sampah dan barang bekas demi bisa bertahan hidup.

WARTAPARAHYANGAN.COM

SUKABUMI – Seorang kakek bernama Saepudin (64 tahun), asal Warungkondang Cianjur, masih aktif memungut sampah dan barang bekas di seputaran jalan kota Sukabumi.Diusia senjanya dia tak pernah mengira nasibnya akan seperti itu.

Kakek Saepudin hidup sendirian. Isterinya sudah tidak ada dan anak putrinya sudah berkeluarga. Alasan kakek Saepudin memungut sampah untuk menghidupi dirinya sendiri. Selain itu ia enggan bergantung hidup kepada menantuya, ia memilih untuk mencari nafkah sendiri, untuk menunjang kehidupannya. Saepudin memilih untuk memungut sampah dan barang bekas.

Ketika malam Kakek Saepudin tidur dijalan di depan ruko-ruko, dengan alas kardus seada-adanya. Dijalan saat ia tidur udara terasa lebih dingin dan terkadang dia tidur bersama tikus-tikus liar got dijalanan. Sepertinya, kesehariannya ia tidur seperti itu.

Setiap malam Saepudin berpindah-pindah tempat tidur dari ruko ke ruko lainnya, terkadang sesekali ia pulang ke Warungkondang ke rumah menantunya. Saepudin orang yang dikenal ramah dan gampang bersosialiasi oleh rekannya yang hidup dijalanan. membuat ia senang berbaur dan hidup dijalanan saling mengasihani satu sama lain dengan kerabatnya yang senasib.

Kakek Saepudin keliling dari tempat sampah ke tempat sampah lainnya untuk memungut sampah disekitaran kota Sukabumi, yang ia pungut plastik, kardus dan barang-barang bekas. Sampah yang dikumpulkan kakek Saepudin dijual satu Kilonya dengan harga Rp. 2.500/kg, rata-rata sehari mendapatkan 10 Kg dari hasil pungutannya.

Menurutnya, jika ia sakit dan tidak memungut sampah, tidak ada orang yang memberi makan. Ia berharap pemerintah bisa membantu masyarakat yang kurang beruntung seperti dirinya.

DIKI APRIAN