WartaParahyangan.com
BANDUNG – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI) PBNU menggelar Workshop dan Jambore Nasional (Jamnas) Relawan LPBINU sekaligus menyemarakkan Harlah LPBI PBNU ke-14.
Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu (23-25/5/2024) di Citarum 0 KM, Situ Cisanti, Desa Taruma Jaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Acara diisi oleh Workshop Simulasi Kesiapsiagaan Bencana, Penanaman Pohon, Ruwatan Jagat, Kajian Figh Perubahan Iklim dan Kemah serta Apel Siaga.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon dan pelepasan bibit secara simbolis oleh Ketua PBNU didampingi Ketua LPBI, BNPB, Baznas, KLHK dan Kemensos.
Kegiatan ditutup dengan do’a bersama Ruwatan Jagat sekaligus tsyakuran 14 Tahun LPBI NU oleh Ketua PCNU Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya, Ketua LPBI PBNU Tubagus Ace Hasan Syadzily atau akrab disapa Kang Ace mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Lahir LPBI ke-14.
LPBI merupakan lembaga di bawah Nahdlatul Ulama (NU) yang bertugas menerjemahkan berbagai kebijakan PBNU terkait penanggulangan bencana, perubahan iklim dan permasalahan lingkungan.
“LPBI merupakan lembaga yang selama ini telah bekerja melakukan upaya penanggulangan bencana. Hadir di tengah masyarakat, terutama di basis-basis NU yang mengalami bencana,” kata Kang Ace yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.
Menurut Kang Ace, LPBINU juga selama ini aktif melakukan edukasi masyarakat dan mendorong peran NU dalam penanganan bencana di Indonesia.
“Hari ini merupakan Apel Siaga LPBINU di KM 0 Sungai Citarum. Kenapa kami menjadikan Km 0 Cisanti ini sebagai lokasi, karena Situ Cisanti merupakan hulu Sungai Citarum merupakan sumber air, bukan saja bagi warga Kabupaten Bandung, tapi juga sumber kehidupan air bagi seluruh Jawa Barat, bahkan nasional. Sebab Sungai Citarum ini melintasi hampir wilayah semua kabupaten di Jabar,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Karena itu, lanjut Kang Ace, kelestarian hulu Sungai Citarum harus dijaga, dilestarikan, dan hidupkan dengan menjaga lingkungan. Seperti diketahui, Sungai Citarum kerap dituding sebagai penyebab banjir yang terjadi di Jabar.
“LPBINU, selain memperingati Harlah ke-14, melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa LPBINU siap siaga menghadapi berbagai bencana. Karena kita tahu, Indonesia ini merupakan ring of fire, wilayah yang sangat berpotensi terjadi bencana di mana-mana,” tutur caleg terpilih dari Dapil Jabar 2 (Kabupaten Bandung-Bandung Barat) ini.
Acara ini, kata Kang Ace, dilaksanakan selama 3 hari, yang diisi apel siaga, jambore nasional, dan peningkatan kapasitas relawan LPBINU agar mereka memiliki keterampilan dalam menghadapi bencana.
“Kegiatan ini juga diisi dengan Ruwatan Jagat, doa bersama demi keselamatan negeri ini dari ancaman bencana yang setiap saat bisa menghantui kita semua,” ucap Kang Ace.
Karena itu, ujar dia, LBBINU terus bekerja sama dengan berbagai pihak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial (Kemensos), Baznas, dan lembaga-lembaga swasta yang memiliki perhatian sama dalam menghadapi bencana.
“Hari ini yang terdaftar sebanyak 350 relawan. Mereka akan mengikuti kegiatan ini selama tiga hari, diberikan keterampilan manajemen risiko bencana,” ujar dia.
Asep R. Rasyid