Kang DS Ingatkan Generasi Penerus Bangsa untuk Menghindari Penyalahgunaan Narkoba

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan saat ini kita dihadapkan pada arus globalisasi dan informasi yang begitu cepat.

“Hasil sebuah penelitian salah satu media network menyebutkan, penetrasi internet tertinggi di Indonesia berada di kelompok usia 13-18 tahun. Hampir seluruhnya 99,16 persen,” ujar Dadang.

Bupati menyampaikan hal itu saat menjadi pembina upacara di SMKN 1 Katapang Kabupaten Bandung, Senin (3/6/2025), yang juga turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung dan kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung.

Dadang berharap sebagai generasi muda masa kini, semua penguatan teknologi informasi bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

“Ke depan diharapkan mereka menjadi salah satu element yang mampu berkontribusi dalam peningkatan dan kemajuan pembangunan di daerah,” katanya.

Sebagai generasi penerus bangsa, Bupati Bedas berharap kepada para siswa untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Di antaranya melalui peningkatan kualitas pendidikan dan mampu berinovasi serta menghasilkan karya-karya nyata demi kemajuan bangsa dan negara

“Tidak hanya memiliki pendidikan yang berkualitas, tetapi memiliki pemikiran yang inovatif. Selain itu melakukan komunikasi yang baik dan meningkatkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan bangsa dan negara,” harap Dadang.

Ia juga mengajak para siswa untuk menjaga pola hidup sehat, menjaga lingkungan dan rajin berolahraga. Karena pada badan yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.

“Hindari penyalahgunaan narkoba. Karena dengan SDM yang sehat dan berkualitas, baik fisik dan mental, proses peningkatan pembangunan akan terwujud,” ucapnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengimbau masyarakat untuk menghindari perkawinan di bawah umur karena sangat berisiko terhadap ibu dan calon bayi yang akan dilahirkan.

“Oleh karenanya, perlu edukasi terhadap para remaja untuk tetap menjaga kesehatan reproduksi. Lebih penting lagi, para remaja untuk menghindari perkawinan di bawah umur,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa perkawinan dini bisa menjadi salah satu penyebab stunting atau gagal tumbuh pada bayi yang dilahirkan.

“Dan yang terpenting upaya pencegahan pernikahan dini juga bisa dibuatkan komitmen orang tua, para pengajar dan melalui pendidikan agama yang kuat,” kata Kang DS.

Kang DS mengingatkan para siswa untuk terus belajar, hormat terhadap orang tua dan guru, selain saling mengingatkan kepada teman-teman baik di sekolah maupun di rumah berkaitan dengan hal-hal yang membahayakan atau merugikan.

“Saya berharap tidak ada siswa yang terlibat dalam kasus hukum,” tandas Kang DS seraya mengajak para siswa yang sudah berusia 17 tahun dan memiliki hak pilih untuk menggunakan hak suaranya, jangan sampai golput.

Lily Setiadarma