Kapten Eko Purwanto, Pelatih Bela Diri di Mako Kopasgat

Kapten Eko Purwanto bersama Angga yang pernah dilatihnya yang sekarang menjadi petarung dan menjadi juara MMA 3 kali, serta meraih sabuk juara abadi MMA One Pride TV One.

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Eko Purwanto seorang perwira TNI Angkatan Udara berpangkat kapten, sejak dua tahun lalu bertugas di Mako Kopasgat (Pasukan Gerak Cepat) Angkatan Udara, Lanud Sulaiman, Margahayu Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, Kapten Eko yang saat ini menjabat Kasubsi Jarah Dokpen Kopasgat, bertugas di luar Jawa, yaitu di Ambon, Timika dan Kalimantan Barat.

Sosok perwira militer yang ramah dan periang ini, dari raut wajahnya memang tak terlihat kalau dia merupakan salah seorang pelatih beladiri dan Instruktur Militer TNI AU, karena militer selama ini terkesan berwajah keras.

“Saya sangat menyukai bela diri judo. Sampai sekarang pun, saya tetap latihan judo bersama-sama para judoka yunior dan rekan-rekan TNI,” ujar Kapten Eko saat bincang-bincang di kantornya di Mako Kopasgat, Lanud Sulaiman Margahayu, Bandung, Rabu (12/10/2032).

Pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 12 Juni 1974 ini berkisah tentang kesukaannya pada olahraga beladiri, yang membuatnya nampak selalu bugar, meski usianya boleh dibilang sudah tidak muda lagi. Perawakannya pun masih kekar, padat berisi, yang menandakan dia hobby olahraga, dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan kuat.

“Saya ingin sekali para judoka yunior dapat berprestasi baik di daerah, nasional bahkan internasional. Saya sendiri terakhir ikut pertandingan judo waktu Kejuaraan Nasional Judo antar Club se-Indonesia di STT Telkom Bandung tahun 2003. Waktu itu saya mewakili PJSI Kayu Lapis Solo,” tuturnya.

Kecintaan Eko terhadap olahraga beladiri sudah tumbuh sejak dia masih duduk di bangku SD. Bahkan bukan hanya latihan judo yang diikutinya, tapi juga olahraga beladiri lainnya seperti tinju, pencak silat, karate dan muaythai.

“Waktu sekolah di SMP, saya mulai serius latihan judo dan bergabung di Judo Waza Gombong (JWG) Kebumen. JWG ini merupakan salah satu persatuan beladiri ternama di Kabupaten Kebumen saat itu. Pelatih atau sensei-nya, Pak Sutarno. Beliau dikenal pelatih judo yang keras dan disiplin,” kenang Kapten Eko.

Kapten Eko Purwanto di Dojo Judo Waza Cimahi.

Dari keseriusannya berlatih beberapa olahraga beladiri itu, dia pun kemudian menjadi pelatih tinju, judo, dan muaythai sampai sekarang.

Sedangkan di militer, Eko memulai karirnya di Lanud Patimura, Ambon, setelah lulus dari Secaba PK Angkatan XVI Tahun 1994, dengan pangkat Serda (Sersan Dua).

Waktu tugas di Ambon, Eko bergabung dan latihan tinju di Sasana Paradiso. Dia pun sempat mengikuti turnamen tinju amatir di Ambon dan meraih juara dua. Hal itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan, terutama saat menerima hadiah yang diserahkan oleh Elyas Pical, mantan juara dunia tinju kelas Bantam IBF Indonesia.

Meski hanya meraih juara kedua, tapi bagi Eko keikutsertaannya dalam kejuaraan tinju tersebut sangat berkesan mengingat Ambon adalah salah satu gudangnya para petinju handal dan bagus di Indonesia.

“Sangat mengesankan bisa ikut kejuaraan tinju di sana, apalagi selain bertugas sebagai tentara, saya pun harus latihan tinju di Sasana Paradiso yang letaknya cukup jauh dari tempat saya bertugas di Lanud Patimura. Harus menyeberang laut naik speedboat. Jadi latihannya tidak maksimal, tapi bersyukur saya bisa naik podium,” terang Eko.

Sekarang, lanjut Eko, di sela-sela waktu bertugas di Mako Kopasgat, Lanud Sulaiman Margahayu Bandung, dia masih menyempatkan bergabung untuk melatih judoka junior di Dojo Judo Waza Cimahi. Di Dojo ini Eko memberikan pelatihan teknik bantingan dan kuncian kepada para judoka junior yang akan menghadapi beberapa turnamen di antaranya Porprov.

Kapten Eko Purwanto

Selain itu, Kapten Eko pun melatih beladiri MMA di Kopasgat. Juga di Sasana On Fire Solo, dia ikut melatih untuk MMA One Pride TV One (sekarang One Pride Anteve). Di sasana tersebut, Kapten Eko menjadi pelatih bersama Angga, Yacub Nugroho, dan Andre.

Diketahui Angga adalah seorang petarung MMA yang sudah 3 kali meraih juara nasional dan meraih sabuk juara abadi MMA One Pride TV One kelas 70 kg.

“Pertama kali bertemu dengan Angga di Stadion Manahan Solo, ia belum menjadi juara. Angga orangnya gigih berlatih. Kemudian saya bertugas ke Timika Papua sehingga tidak berkomunikasi lagi dengan Angga. Barulah ketika bertugas di Bandung, bisa bertemu lagi dengan Angga, bergabung lagi di Sasana On Fire, bisa weekand Sabtu-Minggu melatih lagi,” tutur Eko.

Skill Angga, kata Eko, sudah top, tinggal menambah tekniknya, memberi spirit dan motivasi, memberi semangat dan dorongan mental, agar tetap semangat menghargai siapa pun lawannya. “Karena yang paling penting itu mengalahkan diri sendiri sebelum lawan,” katanya.

Waktu bertugas di Lanud Timika Papua yang sekarang berganti nama menjadi Lanud Yohanes Kapiyau, Kapten Eko sempat mendirikan sasana Tinju Dirgantara tahun 2014 . Selain tinju, dia juga melatih muaythai. Bahkan salah seorang muridnya meraih medali emas dan perak di tarung tradisi muaythai pada PON di Papua. Namanya Serda Gozali.

“Kemarin bertemu lagi. Ia menjadi juara satu di ajang tarung tradisi di Kopasus,” kata suami dari Triut Susilaningsih, S.Pd., seorang guru di SMAN Colomadu.

Dari istri tercintanya tersebut, lahir 5 putra-putri, yakni Kholida Cahyaning Chandradini (sarjana), Garin Cahyaning Firmanto (Taruna AAU), Shefa Cahyaning Zannata (baru lulus SMA), Rafiid Cahya Rifle Taste (pelajar SMA), dah Raafiq Cahya Aufa (pelajar SMP).

Salah satu putra dari pasangan Eko Purwanto dan Triut Susilaningsih tersebut menyukai olahraga beladiri, mungkin dia ingin mengikuti jejak sang ayah.

Lily Setiadarma