
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Pengurus Karang Taruna Jawa Barat hingga kini belum mengambil keputusan soal adanya dua ketua Karang Taruna (Kartun) di Cianjur. Ketua Kartun kembar itu merupakan hasil pemilihan dalam Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Cianjur di dua tempat berbeda dihari yang sama, Senin (24/5) lalu.
“Belum diputuskan mana hasil pemilihan pengurus Karang Taruna Kabupaten Cianjur yang sah, karena Karang Taruna Jabar masih mengkaji hasil pemilihan dua kubu tersebut,” jelas Cece Saefuloh, peninjau dari Karang Taruna Jabar, didampingi Bayu Prayoga Ketua terpilih Temu Karya Karang Taruna Cianjur versi Bydiel, dalam jumpa pers di Hotel Bydiel Cianjur, Rabu (2/6).
Seperti diketahui, Temu Karya Karang Taruna Cianjur yang tujuannya antara lain memilih pengurus periode 2021-2026, terbelah menjadi dua kubu, masing-masing digelar di Hotel Bydiel Cianjur dengan Bayu Prayoga sebagai ketua terpilih, dan satunya lagi digelar di Hotel Bukit Indah Ciloto Puncak Cianjur dengan Mudrikah (ketua Karang Taruna Cianjur periode sebelumnya) sebagai ketua terpilih.
Cece Saefuloh mengungkapkan dirinya diundang hadir dalam temu karya Karang Taruna kubu Bydiel. “Temu karya di Bydiel ini dihadiri 14 ketua dan delapan mandat ketua Karang Taruna kecamatan. Jadi seluruhnya 22 ketua Karang Taruna kecamatan, dan ini memenuhi kuorum,” ujar Cece.
Dia juga mengakui, temu karya Karang Taruna di Ciloto dihadiri pengurus Karang Taruna Jabar.
“Kalau dilihat dari aturan organisasi, baik temu karya di Bydiel maupun temu karya di Ciloto, saya kira keduanya sama-sama menggelar temu karya itu atas dasar aturan yang berlaku. Namun untuk menyebutkan mana yang sah, saya belum bisa mengatakannya, karena permasalahannya sedang dikaji Karang Taruna Jabar. Yang jelas saya berharap Karang Taruna Cianjur kembali bersatu demi kemajuan pemuda Cianjur,” katanya.
Pada kesempatan itu Bayu Prayoga mengungkapkan dirinya maju dalam pemilihan ketua Karang Taruna, karena diusung 22 ketua Karang Taruna kecamatan se Kabupaten Cianjur yang menggelar temu karya di Bydiel. Temu karya ini juga resmi dan sesuai aturan organisasi.
Bayu juga berharap dualisme kepengurusan Karang Taruna ini segera berakhir, dan Karang Taruna Kabupaten Cianjur kembali bersatu. Bahkan dia mengaku akan legowo bila yang diakui adalah versi temu karya Ciloto. “Kita lihat saja nanti siapa yang diakui,” katanya.
Sementara itu, seorang pemuda yang mengaku pernah aktif di Karang Taruna desa menyebutkan, kalau dilihat dari AD/ART Karang Taruna, hasil pemilihan pengurus di tingkat kabupaten, disahkan oleh pengurus Karena Taruna provinsi, serta diterbitkan SK kepengurusanya. Sedangkan yang melantik biasanya kepala daerah setempat.
“Di situlah biasanya muncul ‘subyektivitas’ kepala daerah; bila susunan pengurusnya kurang disukai, bisa jadi kepala daerah ogah melantiknya,” ujar pemuda yang enggan ditulis namanya itu.
Asep R. Rasyid)