Karena Kekurangan Dana Operasional, TK Negeri Percontohan Soreang Pungut Sumbangan dari Orang Tua Siswa

wartaparahyangan.com

BANDUNG – Sekalipun statusnya negeri, tapi karena kekurangan dana operasional, Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Percontohan Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, diduga melakukan pungutan sumbangan pendidikan kepada orang tua siswa sebesar Rp85 ribu persiswa.

Kepala TK Negeri Percontohan Soreang, Nunung Yuliani, S.Pd., ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (8/11/2024), menjelaskan pungutan sumbangan pendidikan tersebut sudah mendapat ijin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.

Adapun alasannya, karena TK Negeri Percontohan yang memiliki luas bangunan 450 m2 dan dibangun di atas luas lahan seluas 6.000 m2 itu kekurangan dana operasional. Bahkan sarana prasarana juga masih banyak yang kurang, seperti ruang kelas masih kurang 3 ruangan, dan sekeliling gedung juga belum dipagar.

Kepala TK Negeri Percontohan Soreang, Nunung Yuliani.

“Sejak dibangun pada 2011, baru bagian depan saja yang dipagar tiga tahun lalu,” kata Nunung seraya menyebutkan jumlah siswanya saat ini tercatat 138 orang dengan jumlah guru 12 orang, masing-masing 8 guru PNS termasuk kepala sekolah, 4 guru honorer, serta seorang penjaga.

Bahkan jumlah guru pun, kata Nunung, bila dilihat dari jumlah siswa, masih kekurangan 3 guru, karena idealnya di TK itu satu kelas dipegang oleh 2 orang guru.

Nunung menjelaskan, sumbangan dari orang tua siswa sebesar Rp85.000/bulan itu sebagian besar untuk membayar 4 guru honor dan pemeliharaan gedung. Memang ia mengakui TK yang dipimpinnya mendapat Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah. Tapi dana BOP tidak cukup untuk seluruh biaya operasional.

Makanya untuk honor guru honorer itu diambil dari sumbangan orang tua siswa. “Di TK ini, guru honorer digaji sekitar Rp800.000/bulan, mungkin tidak seberapa, tapi hanya sebesar itu kemampuan keuangan TK ini. Juga penjaga, gajinya diambil dari sumbangan orang tua itu,” tuturnya.

Kepala TK Negeri Percontohan Soreang, Nunung Yuliani, saat menunjukkan bagian belakang bangunan TK yang disebut rawan pencurian karena belum ada pemagaran, Jumat (8/11/2024). Foto Lily Setiadarma

Menurut Nunung, karena siswa relatif banyak, maka ada tiga rombongan belajar yang saat ini terpaksa menggunakan ruang UKS, perpustakaan dan ruang PUMG sebagai ruang belajar.

Karena itu Nunung berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dapat memberikan bantuan untuk melengkapi sarana prasarana belajar, khususnya lagi bantuan untuk pemagaran sekeliling gedung demi kenyamanan anak-anak dan keamanan aset-aset milik TK, karena memang pernah juga sejumlah barang elektronik milik TK hilang dicuri.

Tampaknya memang munculnya pungutan sumbangan kepada orang tua siswa itu, karena pihak Disdik Kabupaten Bandung kurang serius memperhatikan TK Negeri Percontohan tersebut. Karena yang namanya percontohan, Disdik harus memberikan perhatian yang lebih.

Lily Setiadarma