Ikin Sodikin, SH.I. MMPd yang akrab dipanggil Kang Ikin Fajar oleh rekan rekan wartawan di Cianjur, memang sudah cukup lama absen dalam mengelola koran. Namun, nama Surat Kabar Fajar Indonesia yang dia kelola cukup memberi kesan sehingga sampai saat ini tetap menempel pada sebutan namanya.
Suami dari Lilis Latifah, S.Pd.I ini, setelah berhenti mengelola koran karena orang tua nya meninggal, Ikin sangat kehilangan dan sangat berpengaruh pada pengelolaan koranya. “Orang tua meninggal, akhirnya saya berhenti mengelola koran sebab beliau lah yang memberi semangat dan dukungan pada saya,” ujar Pemimpin SKU Fajar Indonesia tersebut dengan tatapan seolah olah menerawang pada masa lalunya.
Namun dengan naluri serta kepekaan sebagai seorang wartawan, untuk tidak berhenti memberikan perhatian kepada kepentingan masyarakat , ayah dari Ahmad Fajar Zaini Irawan Al-Maribary dan Farhan Rahmat Maulana Al-Maribary tersebut melihat masalah pendidikan warga sekitar yang banyak terhenti. Akhirnya timbul semangat Ikin untuk membantunya.
SKU Fajar Indonesia tidak lagi dikelola tapi mulai langkah awal dengan merintis Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Ia bergerak dibidang pendidikan dengan dibantu ke lima orang guru yang setia membantunya. Dalam memberikan bantuan tersebut Ikin tidak memilah milah domisili warga belajar . Semua kalangan dilayaninya sekalipun dari kalangan warga tidak mampu dan dari luar kampung tempatnya tinggal.
“Sebenarnya mengelola koran dan mengelola sekolah ternyata beda tipis, dimana sama sama memerlukan ketulusan dan keikhlasan. Malah yang menjadi kebahagian kami bukan diukur dari sisi materi, akan tetapi saya rasa kebahagian kami itu disaat telah membantu anak bisa menyelesaikan sekolahnya,” ujar Ikin Sodikin SH.I MMPd. saat mengawali perbincangannya dengam BN News.
Disebutkannya, metode pelayanan yang diberikannya dalam kelompok belajar bagi warga belajarnya , awalnya ikut ke PKBM yang lain, tetapi dengan pengelolaan serius akhirnya Ikin Sodikin berhasil memiliki izin untuk menyelenggarakan kegiatan belajar sendiri berupa PAUD dan SMK Gema Pelita Cianjur.
“Bersyukur dari awalnya ikut ke PKBM orang lain, akhirnya saat ini kita sudah memiliki PAUD, dua SMP dan 2 SMK,” kata Ikin Sodikin bernada bahagia.
Kepala Sekolah lulusan S2 IMMI Jakarta jurusan Manajemen pendidikan yang begitu kompak dengan guru serta dekat anak didinya tersebut, begitu aktif ikut pelatihan , seminar dan kegiatan lain yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “ Saya ingin terus menimba ilmu, apalagi saat ini sudah berada di lingkungan sekolah, sehingga saya yang serba kurang ini harus terus berlajar,” ujar Ikin merendah.
(Wan kusmiran)