WartaParahyangan.com
BANDUNG – Sejumlah pelaku usaha perikanan hadir dalam sarasehan bersama Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna di Balai Benih Ikan Ciparay, Jalan Raya Ciparay-Pacet, Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (17/2/2023).
Didampingi Ketua TP PKK yang juga Bunda Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, pada kesempatan itu Bupati turut mencicipi sejumlah produk kuliner yang terbuat dari bahan baku ikan, dilanjutkan dengan kampanye gemar makan ikan.
Karena mengkonsumsi ikan yang cukup, kata Bupati, dapat meningkatkan kecerdasan dan kesehatan tubuh, selain dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Bandung.
“Kebutuhan pangan hewani di Kabupaten Bandung terus meningkat, sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, sehingga peningkatan budidaya perikanan pun menjadi sangat penting dalam memenuhi ketahanan pangan dan gizi masyarakat,” kata Dadang.
Menurut Dadang, produksi perikanan di Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tahun lalu produksi perikanan mencapai 15.896 ton, meningkat 3,17 persen dari tahun 2021 dengan ragam jenis ikan nila, lele, dan ikan mas.
Sedangkan kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung, saat ini berjumlah 423 kelompok yang tersebar di 31 kecamatan dengan jumlah rumah tangga perikanan (RTP) sebanyak 7.632 RTP.
“Potensi tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus kita lampaui melalui kerja keras serta arah kebijakan yang tepat,” ujar Bupati.
Untuk mempertahankan budidaya perikanan yang berkelanjutan, dalam momentum sarasehan tersebut Bupati mengajak para pengusaha dan juga para pembudidaya perikanan untuk terus melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang efektif dan efisien, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
Budidaya perikanan yang berkelanjutan adalah suatu keharusan. Untuk mendukung hal itu Bupati mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang belum produktif di wilayah Kabupaten Bandung dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan.
“Langkah tersebut akan kita dukung dengan upaya penyediaan induk ikan unggul dan benih ikan bermutu,” katanya.
Dadang mengungkapkan perlunya mengaplikasikan teknologi yang lebih inovatif agar para pelaku usaha perikanan dan masyarakat dapat meningkatkan sektor perikanan sebagai ladang usaha yang lebih menarik untuk dijadikan sumber penghasilan yang menguntungkan.
“Beberapa waktu lalu, saya bersama para kepala desa ke Yogyakarta untuk melihat desa wisata. Sebelumnya, desa itu kumuh. Setelah kita lihat desa itu bisa mengoptimalkan lahan atau selokan yang ada, sehingga masyarakatnya punya penghasilan,” tutur Bupati.
Dadang berharap kepada para kepala desa agar meningkatkan RTP hingga 100 persen ditahun 2023. Karena itu pihaknya meminta para kades dan para camat untuk berkoordinasi dengan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan ketika membutuhkan bibit unggul ikan.
“Di Balai Ikan Ciparay ini banyak jenis ikan unggul, baik itu ikan yang sehari-hari dimakan maupun ikan hias,” katanya.
Bupati menargetkan pada 2023 ini dapat membuka 35.000 lapangan usaha baru, termasuk di antaranya budidaya perikanan. Diharapkan dari 7.632 RTP tersebut bisa lahir 15.000 pengusaha baru terutama di bidang perikanan.
“Jangan khawatir soal permodalannya. Saya sudah menggulirkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Makanya tidak ada alasan warga Kabupaten Bandung banyak yang menganggur. Manfaatkan kolam untuk budidaya ikan, sehingga bisa memiliki pendapatan,” katanya.
Juga soal pemasarannya, kata Dadang, tidak usah khawatir. Sebab sudah ada dua offtaker yang siap menampung hasil budidaya perikanan, yang saat ini juga akan eskpor perikanan ke negara Jepang. “Ini sebagai bentuk ikhtiar Bu Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan. Bukan hanya kebutuhan di tingkat lokal, regional, nasional, tapi sudah merambah ke negara Jepang,” katanya.
Bupati berharap melalui serasehan tersebut akan lahir inovasi-inovasi dalam pengembangan budidaya ikan, selain akan lahir pembudidaya perikanan yang baru di Kabupaten Bandung.
Lily Setiadarma