Ketersediaan Pangan di Kabupaten Bandung, Kang DS: Aman untuk Tiga Bulan ke Depan

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melaksanakan Apel Siaga HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) jelang Idul Fitri 2024 melalui Gerakan Pangan Murah Serempak secara Nasional.

Kegiatan tersebut sekaligus pelaksanaan Rakor Pengendalian Inflasi di daerah melalui daring di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (1/4/2024).

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa Pemkab Bandung akan lebih konsen pada gerakan pangan murah. Apalagi dengan adanya instruksi dari Mendagri, bahkan hari ini juga melaksanakan new meeting.

“Gerakan pangan murah ini bekerja sama dengan Bulog, yang selalu respon terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya pengadaan pangan,” kata Bupati didampingi Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania saat meninjau gerakan pangan murah.

“Insya Allah, ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung untuk tiga bulan ke depan tidak ada hambatan tentang ketersediaan pangan, terutama beras,” katanya lagi.

Jelang Lebaran mendatang, Dadang mengungkapkan bahwa harga-harga kebutuhan pokok atau pangan relatif ringan, aman dan terkendali. “Memang kita lihat lonjakan harga ini dalam kondisi masih bisa terjangkau oleh masyarakat dan relatif aman di Kabupaten Bandung,” kata Dadang.

Sementara itu, Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania berharap kegiatan gerakan pangan murah tersebut bisa membantu masyarakat yang masih membutuhkan.

Ina menyebutkan, dalam gerakan pangan murah ini ada beras premium, gula, terigu, ayam, daging sapi, telur, aneka sayuran serba Rp5.000, serta ada aneka olahan produk UMKM Kabupaten Bandung.

“Dalam kegiatan ini kita melibatkan mitra kerja Dispakan, di antaranya Toko Tani Indonesia Kabupaten Bandung. Untuk beras premium, kita bermitra dengan mereka. Juga komoditas sayuran berasal dari petani-petani Kabupaten Bandung, sehingga harga jualnya bisa lebih murah karena memotong rantai pasok,” katanya.

Hari ini, lanjut Ina, ada 10 ton beras SPHP, dan sekitar 5 ton beras premium. Aneka sayuran juga cukup banyak. Terigu, gula pasir juga ada, sehingga bisa mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi hari besar keagamaannya.

“Khusus untuk beras SPHP kita jual Rp53.000/5 kg. Beras premium Rp75.000/5 kg atau Rp15.000/kg. Terigu Rp10.000/kg, dan pengadaan telur kita bermitra dengan para peternak yang ada di wilayah Banjaran dan Cimaung,” ungkap Ina.

Sedangkan pembelian barangnya dibatasi, khususnya beras SPHP maksimal dua kantong saja.

Lily Setiadarma