
WARTAPARAHYANGAN.COM
CIANJUR — Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan. minta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ikut menertibkan maraknya wartawan yang disebutnya sebagai wartawan abal-abal.
“Saya ingin PWI ikut menertibkan wartawan yang abal-abal itu,” kata Ganjar Ramadhan, saat ia bersama bupati Cianjur Herman Suherman, Kapolres AKBP Mochamad Rifai S.I.K., M serta unsur Forkopimda lainnya hadir dalam bakti sosial yang dilaksanakan oleh PWI Perwakilan Cianjur, Kamis (06/05/21).
Kata Ganjar Ramadhan, fenomena wartawan illegal alias abal-abal di Cianjur sekarang ini sudah meresahkan. Ia hadir di tengah masyarakat dengan perilaku tidak terpuji, sehingga merusak citra jurnalis.
DPRD, kata Ganjar, sudah banyak menerima laporan soal tindak-tanduk mereka (wartawan abal-abal—red) ini dari sejumlah kalangan masyarakat.
Namun demikian, Ganjar juga mengaku ingin PWI Cianjur tetap memberikan kesempatan terhadap mereka yang betul-betul ingin menjadi wartawan dengan membina mereka sesuai perundang-undangan.
Fenomena wartawan abal-abal seperti disebut Ganjar Ramadhan, memang sudah lama dikeluhkan karena perilakunya yang cenderung tak beretika. Selain itu mereka sering datang ke dinas/instansi hanya mencari-cari masalah terutama yang terkait dengan dugaan korupsi.
Para kepala sekolah mulai SD/SMP, serta sejumlah kades di Cianjur juga menyebut sering didatangi wartawan abal-abal tersebut yang minta konfirmasi atas suatu masalah, namun ujung-ujungnya minta duit.
Mereka yang datang ke sekolah, kata sumber wartaparahyangan.com –– biasanya ketika diketahui sudah ada pencairan dana biaya operasional sekolah (BOS) atau pencairan dana lain yang terkait dengan pembangunan semisal rehab sekolah.
Sejumlah kades di Cianjur, mengaku pihaknya sering terpaksa menyiapkan puluhan amplop berisi uang Rp10 ribu atau Rp20 ribu karena saking banyaknya orang datang ke kantornya mengaku wartawan tidak mau pergi sebelum diberi uang bensin.
Atas permintaan Ketua DPRD tersebut, Ketua PWI Perwakilan Cianjur M Ikhsan menyatakan siap menindaklanjutinya. Yaitu mereka yang benar-benar ingin menjadi wartawan akan diberikan pembinaan. Sebaliknya yang diketahui melakukan pelanggaran, apalagi terkait dengan pidana, Ikhsan minta masyarakat yang merasa sudah dirugikana segera melaporkannya ke aparat berwajib.
Ombule