Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes, Kekuatan Baru Pengembangan Ekonomi Warga Desa Patengan Rancabali

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, menunjukkan komitmennya membangun ekonomi warga melalui sinergi antara BUMDes Jaga Satru dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Keduanya kini menjadi langkah nyata untuk menciptakan desa yang mandiri dan sejahtera.

Kepala Desa Patengan, Asep Kurniadi, menilai kolaborasi dua lembaga desa itu sebagai kekuatan baru bagi ekonomi lokal. Ia menyebut, kerja sama ini bukan proyek sementara, melainkan strategi jangka panjang yang berakar pada kebutuhan masyarakat.

“BUMDes dan KDMP harus menjadi motor ekonomi akar rumput. Dengan sinergi ini, pertumbuhan ekonomi desa bisa lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Asep kepada wartaparahyangan.com saat ditemui di lokasi Rest Area Rancabali, Jumat (10/10/2025).

Kades Patengan mengungkapkan, sejak 2014 pemerintah desa mengelola Rest Area Rancabali berikut lapangan olahraga yang berada di sampingnya. Namun, kondisi fasilitas yang menurun mendorong pemerintah desa bersama BUMDes melakukan perbaikan total.

“Kami memperbarui sarana olahraga dan area publik. Ada musala, toilet, tribun, dan pujasera. Semua dibangun kembali agar warga merasa nyaman,” kata Asep.

Menurutnya, penataan ulang kawasan itu juga memperluas area parkir agar pengunjung mudah beraktivitas. Lapangan kini bisa digunakan untuk kegiatan olahraga, peringatan hari besar, dan acara desa.

Selain sarana olahraga, pemerintah desa menyiapkan minimarket, BRI Link, serta rumah makan, yang nantinya akan dikelola oleh KDMP bersama-sama BUMDes. Semua fasilitas itu berada dalam satu kawasan rest area yang dirancang menarik bagi wisatawan jalur selatan Bandung.

Kepala Desa Patengan Asep Kurniadi (tengah), didamping Ketua BUMDes dan Ketua KDMP Patengan saat meninjau pembangunan rest area di Jl. Raya Cipelah Rancabali, Jumat (9/10/2025). Foto Lily Setiadarma

“Setiap akhir pekan jalur selatan ramai. Banyak wisatawan dari Jakarta dan Bogor berhenti di sini. Kami ingin mereka beristirahat sekaligus menikmati produk lokal Patengan,” ujar Asep.

Ia menegaskan, pembangunan ini bukan proyek wisata komersial. Tujuannya murni untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui fasilitas publik yang produktif.

Ketua BUMDes Jaga Satru, Cecep menyampaikan bahwa fokus utama pembangunan saat ini adalah sektor perdagangan dan UMKM. Ia menilai, rest area baru bisa menjadi pusat kegiatan ekonomi warga.

“Kami arahkan kawasan ini untuk UMKM. Pedagang dari Patengan bisa berjualan di tempat yang tertata dan bersih,” kata Cecep.

Ia menambahkan, sudah ada delapan pelaku UMKM yang bergabung dalam program ini. Mereka bergerak di bidang kuliner, hasil tani, dan kerajinan lokal. Cecep optimis kerja sama dengan KDMP dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi warga.

“BUMDes dan KDMP punya visi sama, yaitu membangun ekonomi warga dari bawah. Kami ingin hasilnya langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Ketua KDMP Patengan, Mochammad Irfan AR, mengungkapkan koperasinya sedang menyiapkan ekosistem ekonomi yang kuat di kawasan Patengan. Ia menjelaskan, koperasi akan membuka minimarket dan layanan BRI Link sebagai pusat transaksi warga.

Kantor Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

“Kami ingin koperasi hadir di tengah warga. Rencana kami, lantai bawah jadi minimarket, lantai dua jadi T-House yang memperkenalkan berbagai teh khas Patengan,” jelas Irfan.

Ia menyebut, konsep itu menggabungkan ekonomi dan wisata edukatif. Pengunjung dapat menikmati teh lokal sambil mengenal budaya perkebunan di Patengan.

Selain itu, KDMP juga menyiapkan apotek desa, kerja sama dengan Kimia Farma, dan itu sudah melalui uji kelayakan, hasilnya positif. Bahkan Pertamina juga tertarik menjajaki kerja sama penyediaan energi di kawasan tersebut.

“Kami sudah menandatangani kerja sama dengan Serikat Pegawai Perkebunan (SPBun). Ada 617 karyawan di perkebunan Rancabali yang siap menjadi anggota koperasi. Semua kebutuhan mereka akan kami layani lewat Koperasi Desa Merah Putih,” ungkapnya.

Sinergi antara BUMDes dan KDMP membuka babak baru bagi Desa Patengan. Pemerintah desa tidak hanya membangun infrastruktur ekonomi, tetapi juga menguatkan partisipasi warga dalam pengelolaan usaha desa.

Asep Kurniadi menegaskan bahwa seluruh kegiatan dijalankan dengan prinsip keterbukaan. Ia mengajak masyarakat ikut mengawasi dan mendukung setiap langkah pembangunan.

“Kami ingin pembangunan berdampak nyata. Patengan harus menjadi contoh desa mandiri yang tumbuh dari gotong royong,” tegasnya.

Lily Setiadarma

Leave a Reply