
WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta seluruh ASN Pemkab Bandung kompak berkolaborasi dan fokus bekerja untuk menyelesaikan empat permasalahan yang saat ini tengah dihadapi masyarakat Kabupaten Bandung.
Hal itu disampaikan Bupati Bandung usai mengukuhkan Pengurus Unit Korpri OPD dan Kecamatan se-kabupaten Bandung di Gedung Moch. Toha, Kompleks Pemkab Bandung, Selasa (25/6/2024).
“Pertama, stunting. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, bahwa target di akhir 2024, angka stunting kita harus di bawah 14 persen. Sementara Kabupaten Bandung menurut data masih di angka 29 persen. Artinya, kita punya pekerjaan rumah untuk menurunkan ini,” ujar Dadang.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, juga menginstruksikan para camat untuk segera menyerahkan data angka stunting di kecamatan masing-masing. Termasuk harus menyerahkan titik lokasi dan data para penderita stunting tersebut.
Kedua, kemiskinan ekstrim. Kang DS menginstruksikan agar para camat segera mendata warganya yang termasuk dalam kategori miskin ekstrim. Hal itu bertujuan untuk menentukan strategi dan terobosan yang harus dilakukan untuk menekan angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Bandung.
Ketiga, inflasi. Kang DS meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) dan Disperdagin untuk segera menyiapkan operasi pasar dan bazar murah untuk menekan angka inflasi yang mulai naik.
Kenaikan inflasi di Kabupaten Bandung pada kuartal pertama ini yang mencapai 3,04 persen, kata Kang DS, disebabkan akibat kurangnya pasokan bawang merah, bawang putih dan minyak curah di pasaran.
“Saya instruksikan Dispakan dan Disperdagin untuk segera turun lagi untuk menekan inflasi. Tahun lalu inflasi di angka 2,3 persen, kemarin angka inflasi kita naik jadi 3,04 persen,” tandas Kang DS.
Kalau inflasi kita turun, lanjut Kang DS, nanti pemerintah pusat ngasih bonus kinerja lagi. “Bonusnya bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat,” katanya.
Keempat, sampah. Bupati Bedas juga menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan para camat fokus menangani permasalahan sampah di daerah masing-masing.
Dijelaskan Kang DS, Kabupaten Bandung yang jumlah penduduknya hampir 3,8 juta jiwa, dalam sehari menghasilkan sampah rumah tangga sekitar 1.282 ton. Namun sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti hanya sekitar 200 ton.
“Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengelola masalah sampah ini dari mulai tingkat rumah tangga, RW, hingga Desa. Salah satunya dengan pembuatan 1 juta Lubang Cerdas Organik (LCO) di tiap rumah,” ujarnya.
Lily Setiadarma