Kunjungan Kerja Jokowi, Bupati Bandung Sebut Presiden Puas Atas Persiapan Si Jalak Harupat Jelang Piala Dunia U-17

Bupati Bandung Dadang Supriatna (kedua dari kanan) saat mendampingi kunjungan Presiden Jokowi di Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Rabu (12/7/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Stadion Si Jalak Harupat di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023) pagi, terkait agenda persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-17.

“Kunjungan Bapak Presiden ini untuk mengecek Stadion Si Jalak Harupat yang baru selesai direnovasi dan menggunakan anggaran Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) RI,” kata Dadang Supriatna dalam keterangannya usai mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo ke Stadion Si Jalak Harupat.

Bupati mengungkapkan rasa syukurnya bahwa Presiden setelah secara langsung melihat Si Jalak Harupat merasa puas terhadap pelaksanaan pembangunannya, termasuk pengerjaan renovasi Stadion Si Jalak Harupat tersebut.

“Termasuk juga melihat dua fungsinya, pertama, keamanan pemain, karena memang ada beberapa yang diganti. Dan kedua, kehati-hatian terhadap para pemain ini juga harus dilindungi,” ujar Dadang.

Dua hal itu, kata Dadang, tentu terkait pengecekan persiapan Stadion Si Jalak Harupat dalam penyelenggaraan FIFA Piala Dunia U-20 kemarin, yang sebenarnya sudah layak untuk digunakan menjadi tuan rumah, tapi batal dilaksanakan. “Saat ini memang ada pemeriksaan ulang karena ini untuk persiapan Piala Dunia U-17,” katanya.

“Pak Presiden berpesan kepada saya, dalam pemeliharaannya dan diharapkan ada penunjukkan atau lelang kepada pihak ketiga. Karena memang kita beban APBD-nya berat untuk pemeliharaan,” imbuh Dadang.

Untuk itu, pihaknya akan berdiskusi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Kawaludin, bahwa kawasan Stadion Si Jalak Harupat yang luasnya mencapai 34 hektare, apakah pemeliharaannya parsial atau menyeluruh, ini juga akan dipikirkan.

“Karena saat ini, kita menggunakan APBD untuk pemeliharaan sangat berat kalau seandainya terus digunakan. Seperti halnya di GBLA, sekarang ini sudah dikelola pihak ketiga,” ujarnya.

Lily Setiadarma