WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi Dinas Sosial setempat yang melaksanakan upaya penciptaan lapangan kerja baru melalui program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan perorangan.
“Apa yang dilaksanakan hari ini merupakan bentuk kerja nyata dalam mengimplementasikan visi terwujudnya Kabupaten Bandung lebih Bedas, maju dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” kata Bupati Bandung saat meluncurkan program UEP bagi KUBE dan perorangan di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung, Kamis (15/5/2025).
Bupati juga menegaskan bahwa Pemkab Bandung terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
“Salah satunya melalui program UEP bagi KUBE dan perorangan yang menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan semangat gotong royong,” kata Dadang.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, program ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru. Tetapi juga sebagai bentuk perlindungan dan pemberdayaan sosial dengan membuka ruang bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah untuk mengembangkan keterampilan, memperluas jejaring usaha, serta memperkuat pertahanan ekonomi keluarga dan komunitas.
“Masyarakat penerima program bantuan usaha ekonomi produktif tahun 2025 berasal dari usulan musrenbang, top down dan pokok pikiran DPRD, dengan total berjumlah 1.234 orang. Terdiri atas KUBE sebanyak 106 kelompok atau 530 orang, dan perorangan sebanyak 694 orang dengan anggaran Rp7 miliar,” jelasnya.
Masyarakat penerima manfaat program tersebut, lanjut Kang DS, diharapkan agar terus bergerak dan berusaha dalam menjalankan usaha yang produktif, terorganisir, dan berkelanjutan.
Menurut Kang DS, setiap intervensi program pemerintah daerah khususnya dalam penanganan kemiskinan harus terukur, berdampak nyata dan berkelanjutan, sehingga dapat diproyeksikan bahwa penerima manfaat nantinya akan sampai pada tahap mandiri dan dilakukan graduasi kemiskinan.
“Pendamping, pelatih, serta fasilitas permodalan pun terus kami perkuat agar program ini benar-benar efektif, efisien dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Kang DS juga mengungkapkan bahwa tantangan ekonomi ke depan tidak ringan. Namun, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder pembangunan, yakin Kabupaten Bandung mampu menjadi daerah yang unggul dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para camat, kepala desa, kader pemberdayaan masyarakat, serta pelaku usaha lokal, untuk bersama-sama mendukung dan mengawal pelaksanaan program ini secara sungguh-sungguh,” ajaknya.
Lily Setiadarma