WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Desa (Pemdes) Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, saat ini sedang ngebut menyelesaikan pembangunan jalan rabat beton sepanjang 145 meter di RW 10, Jalan Legokloa–Ciberecek. Proyek ini menggunakan dana Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat Tahun Anggaran 2025 senilai Rp98 juta.
Kepala Desa Cukanggenteng, Rosiman, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi langkah nyata pemerintah desa dalam mempercepat pergerakan ekonomi masyarakat. Ia menegaskan, peningkatan jalan pertanian menjadi prioritas utama karena berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan warga.
“Alhamdulillah, tahun ini kami bisa membangun jalan pertanian sepanjang 145 meter dengan lebar tiga meter dan ketebalan 12 sentimeter. Jalan ini mempermudah akses ke lahan pertanian sekaligus mendukung mobilitas warga,” kata Rosiman di Kampung Ciberecek, Rabu (29/10/2025).
Ia menuturkan, lokasi proyek cukup menantang karena berada di kawasan sempit. Untuk menyiasatinya, tim lapangan mengangkut material menggunakan mobil engkel dan damtruck kecil agar bisa menjangkau titik pembangunan. “Mobil molen besar tidak bisa masuk ke area ini, jadi kami cari cara agar pekerjaan tetap berjalan,” ujarnya.
Sebelum proyek dimulai, kondisi jalan sangat memprihatinkan. Warga hanya bisa melintas dengan sepeda motor. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi lumpur tebal yang menghambat aktivitas pertanian. Kini, kendaraan roda empat sudah bisa melewati jalur tersebut tanpa kesulitan.
“Dulu mobil tidak bisa masuk karena jalannya tanah. Sekarang mobil pengangkut hasil pertanian sudah bisa lewat. Ini membantu petani membawa hasil panen ke pasar,” jelasnya.
Pembangunan jalan itu juga membuka koneksi baru antardusun. Jalur tersebut kini menghubungkan RW 10 ke RW 12, lalu menuju kawasan Cisurupan, Cimilik, dan Andir. Warga tak perlu memutar jauh untuk mengangkut hasil kebun maupun menuju pom bensin terdekat.
Ketua RW 10 Kampung Ciberecek, Sobirin, merasakan langsung dampak positif proyek ini. Ia menyebut, jalan tersebut sebelumnya sempit dan berlubang. “Dulu lebarnya hanya dua meter, jalannya tanah, becek, dan licin. Sekarang lebar tiga meter, beton, dan kuat,” tuturnya.
Menurut Sobirin, pembangunan jalan rabat beton memberi nilai ekonomi besar. “Sekarang kendaraan bisa masuk sampai ke kebun. Warga mudah mengangkut pupuk dan hasil panen. Kami berterima kasih kepada pemerintah desa yang peduli terhadap kebutuhan warga,” ujarnya.
Dampak positif juga dirasakan Daman, warga RW 10. Ia menilai perubahan jalan ini mengubah pola aktivitas masyarakat. “Dulu jalan ini becek dan susah dilewati. Motor saja kadang terperosok kalau hujan. Sekarang sudah bagus, kendaraan bisa masuk kapan saja,” ucapnya.
Daman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah desa. “Kami senang karena jalan ini benar-benar bermanfaat. Semoga ke depan makin banyak pembangunan seperti ini,” tambahnya.
Warga lain, Saepul Khodar, petani dari RT 03 Kampung Ciberecek, juga menyambut baik pembangunan tersebut. Ia mengaku kini lebih mudah membawa pupuk dan hasil panen ke lahan. “Dulu susah sekali kalau mau bawa pupuk pakai mobil. Sekarang alhamdulillah, jalan sudah mulus, mobil bisa sampai ke kebun,” ujarnya.
Ia menilai, perhatian pemerintah desa terhadap petani patut diapresiasi. “Pak Kades sangat peduli. Kami berharap pembangunan seperti ini berlanjut karena manfaatnya langsung terasa,” katanya.
Jalan baru itu bukan hanya memperbaiki akses ekonomi, tetapi juga meningkatkan konektivitas antarwilayah desa. Anak sekolah kini bisa berangkat lebih cepat, dan warga yang hendak ke fasilitas kesehatan tidak lagi kesulitan melewati jalan berlumpur.
Rosiman menambahkan, pemerintah desa berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur di wilayah lain secara bertahap. Ia juga mendorong warga menjaga hasil pembangunan agar manfaatnya bertahan lama.
“Kami ingin pemerataan pembangunan berjalan merata. Desa Cukanggenteng harus tumbuh bersama, tidak hanya sebagian wilayah,” tegasnya.
Lily Setiadarma
