wartaparahyangan.com/SUKABUMI
HAMPARAN kawasan Geopark Ciletuh Palabuanratu meliputi delapan kecamatan, yaitu dari Kecamatan Surade, Waluran, Ciemas, Ciracap, Simpenan, Palabuanratu, Cikakak sampai kec. Cisolok.
Kawasan destinasi wisata ini terbagi di tiga wilayah. Yaitu kawasan Inti Geopark Ciletuh, kawasan Geopark Jampang dan kawasan Geopark Cisolok. Khusus di kawasan Cisolok, selain wisata pantai dan wisata pesisir, terdapat pula destinasi wisata yang memesona. Yaitu Situs Sejarah dan Budaya.
Di daerah Pangguyangan dan Cengkuk kecamatan Cikakak, misalnya, terdapat situs peninggalan sejarah megalitik, yang konon umurnya setua situs Gunung Padang di Cianjur. Dikawasan itu terdapat hamparan bebatuan tua menyerupai bangunan candi. Yaitu Batu Berundak, Batu Menhir, Batu Pemandian dan Batuan tempat sesajian atau peribadatan.
Sementara keragaman budaya yang menjadi destinasi wisata unggulannya adalah, keberadaan Kampung Adat Kasepuhan Banten Selatan. Yaitu Kasepuhan Cipta Gelar, Kasepuhan Sirna Resmi, dan Kasepuhan Cipta Mulya. Hingga saat ini, masyarakat Kasepuhan masih melaksanakan adat istiadat nenek moyangnya. Terutama dalam hal bidang pertanian dan acara syukuran panen padi yang disebut acara Seren Taun.
Istilah Seren Taun berasal dari kosa kata Bahasa Sunda. Seren artinya serah atau menyerahkan, dan Taun bermakna menyimpan hasil bumi untuk dipergunakan pada masa tahun yang akan datang. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat Peladang, acara Seren Taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun berjalan.
“Upacara Seren Taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun. Tujuannya untuk disimpan kedalam lumbung atau dalam Bahasa Sunda disebut Leuit. Dikasawan Kasepuhan ini bisa berproduksi 70 an varietas padi unggulan. Dalam hal penanaman padi dilakukan setahun sekali tanpa dikasih pupuk organic.”kata Nasrul, tokoh masyarakat di Palabuanratu.
Selain adanya tradisi adat istiadat di Kasepuhan Banten Kidul ujar Nasrul, di masyarakat pesisir wilayah pantai selatan Geopark Cisolok ini, secara rutin setiap tahun dilaksanakan acara Pesta Laut atau Hari Nelayan. Terutama oleh masyarakat nelayan di Palabuanratu dan Cibangban. Kegiatan ini, merupakan upacara tradisional masyarakat nelayan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah, dan permohonan keselamatan bagi nelayan.
“Cerita mitos khususnya di masyarakat nelayan adalah Keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai penjaga pantai selatan. Makanya dalam setiap acara hari nelayan biasanya dilaksanakan persembahan atau sesaji untuk Nyi Roro Kidul. Biasanya dulu ditaburkan ditengah laut adalah kepala Kerbau atau bias juga benih ikan. “ujar Nasrul seraya menambahkan pada saat acara hari nelayan senantiasa ditampilkan berbagai Kesenian Tradisional semacam Debus, dan pawai tradisional lainnya. “Silahkan datang ke Geopark Palabuanratu untuk menikmati berbagai destinasi wisata yang mempesona. “pungkasnya.
Ujang S. Chandra