WartaParahyangan.com
BANDUNG – Kabupaten Bandung selalu menyimpan surga wisata indah, deretan pegunungan dan pemandangan alam, yang selalu berhasil menarik perhatian pengunjung. Salah satunya adalah Camping Ground Nyampay.
Terletak di ujung Bandung selatan, objek wisata itu dikenal dengan sebutan Hidden Paradise di Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
Kepala Desa Indra Giri, Agus Margono mengatakan, Camping Ground Nyampay berdiri sekitar tahun 2020-an. Pemerintah Desa, kata Agus, bekerja sama dengan Perhutani membangun objek wisata tersebut. Namun sayangnya, karena pandemi Covid-19 merebak membuat operasional Camping Ground Nyampay terkendala.
Kendala lainnya adalah keterbatasan fasilitas, Agus mengaku belum bisa melakukan promosi secara besar-besaran. Namun hal itu, tidak menjadi hambatan bagi operasional Camping Ground Nyampay. Pasalnya pada awal tahun 2023, Camping Ground Nyampay sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan.
“Kita belum melakukan promosi besar-besaran, karena fasilitas yang belum memadai. Jadi promosi hanya seadanya saja. Tapi alhamdulillah dari 87 kapling yang ada, setiap hari Minggu rata-rata laku sekitar 50 kapling,” ujar Agus saat ditemui di Desa Indragiri Kecamatan Rancabali, Senin (4/12/2023).
Dengan luas mencapai lebih dari satu hektar, Camping Ground Nyampay memiliki sejumlah fasilitas penunjang mulai dari toilet, mushola, jasa penyewaan tenda hingga wahana main air yang merupakan fasilitas yang dibiayai oleh Dana Desa pada tahun 2021.
Agus menuturkan, ada satu kendala yang dapat mengurangi rasa nyaman wisatawan yaitu terkait dengan akses jalan masuk ke Camping Ground Nyampay.
“Akses jalannya hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan, sehingga kalau ada kendaraan berpapasan cukup menyulitkan. Akhirnya kami menyiapkan petugas untuk mengawal wisatawan yang datang dan pergi,” tutur Agus.
Camping Ground Nyampay terletak di wilayah paling ujung Desa Indra Giri, tepatnya di pinggiran hutan. Hal itu tentunya memberikan kesan yang berbeda dengan tempat camping lainnya dimana wisatawan masih merasakan suasana yang sangat alami, seperti kicauan burung di pagi hari dan suara gemericik air dan di sekitarnya juga terdapat hamparan kebun teh milik Perkebunan PTPN VIII.
“Di sini juga ada tanaman endemik, sehingga tempat ini sangat cocok untuk dijadikan wisata pendidikan alam,” jelasnya.
Agus juga mengungkapkan, awalnya ia pesimis obyek wisata tersebut akan menarik perhatian wisatawan, mengingat akses lokasi yang jauh. Namun ternyata ada wisatawan yang mengirimkan fotonya di media sosial saat sedang di Camping Ground Nyampay dan menyebut Camping Ground Nyampay sebagai Hiden Paradise.
“Kami bersyukur pengunjung mulai banyak. Bahkan untuk libur Natal dan Tahun Baru juga sudah ada yang memesan,” katanya.
Ke depan, pihak pengelola Campig Ground Nyampay akan menambah fasilitas dan wahana lain seperti sewa sepeda dan ATV. Karena itu pihaknya berharap Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung dapat membantu dalam hal perbaikan sarana prasarana dan juga dari sisi promosi.
Sementara itu, salah seorang warga Ciparay, Dede Irfan Hadiana, mengatakan dalam rangka meningkatkan rasa nyaman bagi para wisatawan, pihaknya melakukan perbaikan jalan menuju Camping Ground Nyampay.
“Biasanya ramainya saat weekend. Harapannya bisa lebih sukses dan memberikan dampak yang baik untuk perekonomian masyarakat setempat,” kata Dede.
Lily Setiadarma