Menjadi Orang Tua Asuh dan Bangun MCK, BAZNAS Cianjur Bantu Percepatan Penanganan Stunting

Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur, H. Tata, A.Pi., MM.

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Penanganan stunting di Kabupaten Cianjur sejauh ini sebetulnya cukup berhasil, dari semula 33,6 persen sekarang jauh berkurang menjadi 13,6 persen. Tapi Bupati Cianjur H. Herman Suherman agaknya belum puas. Dia ingin Kabupaten Cianjur segera mencapai zero stunting.

Stunting itu sendiri adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Untuk itu, pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional ke-30 di lapangan Prawatasari Joglo Cianjur, Agustus lalu, Pemkab Cianjur meluncurkan Gerakan Bersama Orang Tua Asuh Anak Stunting (Gebrak Roasting) dengan tujuan mempercepat penanganan stunting agar Kabupaten Cianjur segera mencapai zero stunting.

Gebrak Roasting tersebut melibatkan dinas/instansi/lembaga pemerintah dan swasta. Salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Cianjur, yang menjadi orang tua asuh untuk 10 anak stunting dengan memberikan paket gizi selama 6 bulan, serta membangun MCK dengan total nilai Rp57 juta.

“Sesuai dengan kebijakan dan arahan Pak Bupati bahwa semua lembaga, baik pemerintah maupun swasta, ikut bersama-sama menangani stunting. Hal itu dilakukan dalam Gebrak Roasting yang dicanangkan Pak Bupati pada acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional, 8 Agustus lalu. Dalam mendukung program tersebut, BAZNAS Kabupaten Cianjur menjadi orang tua asuh anak stunting serta menangani pembangunan MCK dengan total anggaran Rp57 juta,” ungkap Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur, H. Tata, A.Pi., MM, Jum’at (29/9/2023).

Selain itu, lanjut H. Tata, dalam menangani stunting tersebut BAZNAS Cianjur telah memberikan bantuan kepada keluarga Usep (40), warga Kampung Kebonawi, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur. Bantuan itu berupa sembako dan keperluan keluarga lainnya.

Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur, H. Tata, A.Pi., MM, saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Ketua Forum Orang Tua Asuh Anak Stunting, Susilawati, pada acara Puncak Hari Anak Nasional ke-30 di lapangan Prawatasari Joglo Cianjur, disaksikan langsung oleh Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, Agustus lalu.

Menurut Tata, ada tiga hal yang mendasari BAZNAS Cianjur langsung terlibat dalam percepatan penanganan stunting tersebut. Pertama, adanyak kebijakan Bupati Cianjur Herman Suherman. Kedua, adanya instruksi dari BAZNAS RI dalam Rakernas BAZNAS RI bahwa semua BAZNAS mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh Tanah Air harus ikut dalam penanganan stunting di daerahnya masing-masing.

Ketiga, kata Tata, BAZNAS Kabupaten Cianjur sendiri punya kewajiban untuk membantu para mustahik atau masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu. Karena memang anak-anak yang mengidap stunting, salah satunya berada di keluarga kurang mampu.

Tata juga menyebutkan, dalam tahun 2023 ini hingga Desember nanti, penanganan dan pembangunan MCK, serta hal lain terkait penanganan stunting oleh BAZNAS Cianjur, harus sudah selesai, untuk kemudian dievaluasi apa yang kurang dan belum tertangani, sehingga dalam rangka terus mendukung program Gebrak Roasting ditahun 2024, bisa disiapkan anggarannya.

Menurut Tara, keberhasilan penanganan stunting selama ini, dengan turunnya angka prevalensi stunting dari 33,6 persen menjadi 13,6 persen, tentu menjadi keberhasilan pelaksanaan program Bupati Cianjur yang berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

Dalam kaitan itu, tambah Tata, BAZNAS Kabupaten Cianjur pun akan terus mendukung program tersebut sampai penanganan stunting tuntas dan Kabupaten Cianjur menjadi zero stunting.

Asep R. Rasyid