Meski Jumlahnya Menurun, di Kota Sukabumi Masih Ada 806 Balita Penderita Stunted

Wali Kota Sukabumi Ahmad Fahmi pada pertemuan penguatan surveillans gizi yang dihadiri kepala Puskesmas se Kota Sukabumi, di Hotel Horison Sukabumi, Rabu (19/10/2022).

WartaParahyangan.com

SUKABUMI – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, dr. Rita Fitrianingsih, mengungkapkan, dari hasil pengukuran pada Agustus lalu, jumlah balita Stunted (pendek) di Kota Sukabumi memang mengalami penurunan.

Namun Rita juga mengakui hingga saat ini di Kota Sukabumi masih ada 806 balita penderita stunted, terbanyak berada di Kelurahan Sukakarya.

“Melalui kegiatan Bulan Penimbangan yang diikuti oleh 20.017 balita, diketahui angka stunted di Kota Sukabumi saat ini berada pada kisaran 4,03 persen, turun dari sebelumnya 5,9 persen,” jelas Rita dalam pertemuan penguatan surveillans gizi yang menghadirkan kepala Puskesmas se Kota Sukabumi, di Hotel Horison, Rabu, 19 Oktober 2022.

Dalam kegiatan yang dibuka Wali Kota Sukabumi Ahmad Fahmi tersebut, Kepala Dinkes juga mengungkapkan, jika dihitung berdasarkan status ekonomi, maka 61,9 persen dari 806 balita penderita stunted berasal dari keluarga miskin dan sisanya dari keluarga non miskin.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Ahmad Fahmi mengutarakan bahwa Puskesmas merupakan garda terdepan dalam pemantauan masalah gizi yang akan berguna sebagai bahan pertimbangan kebijakan pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat.

Fahmi berharap, setiap Puskesmas mampu meningkatkan upaya promotif dan preventif dalam kesehatan masyarakat didukung inovasi serta pemanfaatan teknologi.

Ujang S. Chandra