WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, kembali menjadi panggung aspirasi warga untuk menentukan arah pembangunan wilayah.
Ruang Pertemuan Kelurahan tampak penuh pada Selasa (2/1/2025), ketika masyarakat dari berbagai RT dan RW hadir memastikan kebutuhan mereka masuk dalam agenda pembangunan tahun 2027. Berbeda dari kesan seremonial, Musrenbang tahun ini terasa hidup sejak awal.
Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari, membuka kegiatan yang juga dihadiri Camat Warudoyong Sandra Teguh Utama, dua anggota DPRD Kota Sukabumi Deden Solehudin dan Abdul Kohar serta perwakilan berbagai organisasi perangkat daerah.
Unsur Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama, tokoh pemuda hingga pihak swasta pun ikut menguatkan forum.
Camat Warudoyong Sandra Teguh Utama menilai antusiasme warga Nyomplong menjadi bukti kuat bahwa pembangunan berbasis masyarakat masih berjalan solid. Ia menegaskan bahwa partisipasi warga adalah fondasi penting ketika pemerintah menjalankan program-program stimulan.

”Setiap kali pemerintah menyalurkan dukungan, warga Nyomplong selalu menyambut dengan swadaya. Ada rasa memiliki yang membuat mereka ikut menjaga hasil pembangunan. Itulah sebabnya forum ini penuh, karena warga tidak ingin aspirasinya hanya menggantung,” ungkap Teguh.
Lurah Nyomplong Asep Nurohmat menjelaskan bahwa usulan yang dibawa ke Musrenbang bukan muncul spontan, melainkan hasil rembuk warga yang dilakukan sebelumnya. Dalam rembuk tersebut, masyarakat merumuskan sembilan usulan prioritas yang meliputi kebutuhan fisik dan nonfisik.
Beberapa usulan fisik yang muncul antara lain perbaikan dan pengaspalan jalan lingkungan, pembangunan drainase untuk mengatasi genangan air, serta pemasangan CCTV di sejumlah gang rawan sebagai penguatan keamanan. Sementara usulan nonfisik didominasi kebutuhan pelatihan ekonomi produktif dan pemberdayaan UMKM.
Asep memastikan bahwa seluruh aspirasi tersebut akan dikawal hingga tahapan Musrenbang kecamatan dan kota. ”Kami tidak hanya mengumpulkan usulan, tetapi memastikan semuanya diperjuangkan. Warga ingin hasil rembuk ini benar-benar menjadi program konkret,” tegasnya.
Dengan cakupan sembilan RW dan 49 RT, Musrenbang Nyomplong memperlihatkan betapa warga masih memaknai forum ini sebagai kesempatan strategis untuk mendorong pembangunan yang tepat sasaran.
Jenal











