WartaParahyangan.com
CIANJUR – Sejak dipercaya menjadi Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Cipanas, Kabupaten Cianjur, sekitar empat bulan lalu, Heru Haerul Hakim, SH, M.Si, terus membenahi dan menata pasar berlantai 4 tersebut.
“Saya ingin menjadikan pasar ini sebagai pasar wisata, sehingga banyak dikunjungi pembeli,” kata Heru ketika ditemui WartaParahyangan.com di kantornya di lantai dasar Pasar Cipanas, Senin (2/3).
Tentu hal itu bukan perkara mudah, karena Pasar Cipanas termasuk pasar rakyat atau pasar tradisional. Orang kerap menilai pasar rakyat itu kumuh. Tapi tidak dengan Pasar Cipanas. Kesan kumuh itu sama sekali tidak tampak.
Hal itu terjadi berkat upaya pembenahan dan penataan yang dilakukan Heru dan jajarannya, yang bekerja sama dengan pengurus Dewan Perwakilan Pedagang (DPP) Pasar Cipanas, sehingga kondisi pasar tersebut kini menjadi lebih nyaman dan bersih.
Bahkan kini di depan pintu masuk lantai satu pasar itu ada dua spot foto selfi dengan latar belakang lukisan dinding. Ini dibuat untuk menyalurkan hobi banyak orang sekarang yang senang selfi di tempat yang dikujunginya.
“Kami juga memasang wifi, sehingga para pengunjung di pasar ini bisa mengakses internet secara gratis. Memang belum semua lantai dipasangi wifi. Tapi saya pikir baru di Pasar Cipanan ini, yang notabene pasar rakyat, ada wifi-nya,” tutur Heru.
Selain itu, pihaknya juga sedang menata tempat jajanan yang persis berada di depan pasar. Bangunannya yang selama inu sebagian berupa payung besar dan sebagian lagi berupa atap terpal, akan ganti dengan atap seng atau spandek, sehingga lebih rapi.
“Kami ingin menata tempat-tempat jajanan itu menjadi tempat wisata kuliner,” kata Heru seraya menyebutkan, pada 2019, Pasar Cipanas meraih penghargaan kedua sebagai pasar rakyat terbaik se Jawa Barat.
Heru juga menyebutkan, Pasar Cipanas memiliki mobil wisata wara-wiri. Mobil ini, meski namanya wara-wiri, tapi tidak dioperasikan di jalanan Cipanas, karena tak ingin mengganggu “jatah” angkutan umum yang ada.
“Mobil wara-wiri ini sasarannya para wisatawan yang menginap di hotel. Pihak hotel bisa menghubungi kami bila tamu-tamunya ingin berbelanja di Pasar Cipanas. Mereka kami antar-jemput dengan mobil wara-wiri ini secara gratis,” jelas Heru.
Target PAD Rp 1,8 Miliar
Semua itu dilakukan Heru agar Pasar Cipanas, yang dihuni lebih dari 1.000 pedang itu, semakin ramai dan semakin banyak dikunjungi pembeli. Hal ini juga terkait dengan target PAD dari Pasar Cipanas tahun ini, yang besarnya mencapai Rp 1,8 miliar.
“Untuk mengejar target tersebut, pasar ini tentu harus ramai dikunjungi pembeli. Sedangkan pembeli baru akan ramai-ramai berbelanja di sini kalau kondisi pasarnya aman, nyaman dan bersih. Inilah yang tengah kami upayakan,” kata Heru.
Sementara itu, Ketua DPP Pasar Cipanas, Nico Paris, mengapresiasi upaya-upaya yang dilajukan Kepala UPTD Pasar Cipanas dalam menata dan membenahi pasar rakyat tersebut.
Pihaknya juga selama ini berupaya membantu UPTD pasar, sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya. “Sepanjang penataan dan pembenahn itu dilakukan untuk kepentingan para pedagang dan kenyamanan pasar ini, kami tentu akan membantu,” kata Nico.
Dia juga menyebutkan tahun lalu Passr Cipanas menjadi pasar rakyat terbaik kedua se Jabar, dalam hal pengelolaan dan pengorganasian.
“Kekurangan pasar ini, dalam penilaian saat itu, tidak memiliki ruang tempat ibu menyusui dan ruang Paud atau tempat penitipan anak. Sementara fasilitas-fasilitas lain, seperti ruang kesehatan, musola, jamban dan WC telah ada di pasar ini,” paparnya.
Sebagai pihak yang membawa kepentingan para pedagang, kata Nico, pihaknya berharap UPTD Pasar Cipanas terus melakukan penataan agar pasar ini semakin ramai dan kondusif bagi dunia usaha.
(Asep R. Rasyid)