WartaParahyangan.com
CIANJUR – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak masyarakat Kabupaten Cianjur agar tetap bersemangat dan optimis pasca gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Allah Subhanahu Wa Ta’ala menguji hambanya melalui dua hal, kesenangan dan musibah. Dibalik dua kejadian tersebut, tersimpan makna yang ingin Allah ajarkan kepada umat-Nya. Oleh karena itu, manusia harus tetap optimis menghadapi segala macam ujian yang diberikan seraya meminta pertolongan-Nya,” ujar Ma’ruf Amin.
Wapres menyampaikan hal itu saat menghadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa sebagai Momentum Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, Minggu (19/02/2023).
Selain dihadiri sekitar 4.500 jemaah, muhasabah dan istigosah tersebut juga dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana, Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. Cholil Nafis, Bupati Cianjur H. Herman Suherman dan unsur Forkopimda Cianjur.
Dikutip dari wapresri.go.id, Wapres menegaskan, masyarakat juga jangan menyerah saja, jangan lemah.
“Kita memang minta tolong kepada Allah, kata Nabi tapi jangan lemah. Kita harus semangat, harus bangkit. Jangan pemerintah yang semangat rakyatnya tidak semangat, harus sama-sama semangat. Ayo kita bangun, harus membangun optimisme,” tegas Wapres.
Sebagai contoh, lanjut Wapres, optimisme dapat diimplementasikan salah satunya dengan mencari kebaikan dalam sebuah ujian. Dengan demikian, upaya perbaikan yang dilakukan pun dapat berfokus pada manfaat untuk sesama.
“Pemerintah memang bertugas terus melakukan upaya-upaya sesuai dengan prinsip yang diajarkan dalam Islam yaitu membangun kemaslahatan dan menghilangkan kerusakan. Yang kerusakan dihindari, dihilangkan, yang maslahat dibangun mana yang memberi manfaat kepada masyarakat, terus dibangun,” tutur Ma’ruf Amin.
Namun, Wapres juga mengingatkan bahwa semua upaya untuk membawa kemaslahatan yang dilakukan memiliki tantangan.
“Tapi kan tantangannya banyak, tidak mudah seperti membalik tangan gini langsung jadi, itu kehendak Allah,” imbuh Wapres.
Contohnya, kata Wapres, di tengah upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah, Allah memberikan cobaan berupa pandemi Covid-19 dimana sebagian besar anggaran pembangunan harus direlokasi untuk menangani dampak yang timbul.
“Tapi Allah menghendaki lain, dikasih Covid. Kita berapa ratus triliun pemerintah habis untuk membangun ini, untuk ekonominya, untuk kesehatannya, untuk vaksinasi. Untuk apa itu? Yaitu menghilangkan mafsadah (kerusakan) harus didahulukan baru maslahat, kaidahnya begitu. Itu kaidah agamanya. Menolak kerusakan harus didahulukan daripada mengambil maslahat,” pesannya.
Menutup tausiahnya, kembali Wapres menekankan bahwa di setiap ujian yang diterima manusia, harus dibangun optimisme dalam menghadapinya dan dicari upaya terbaik dalam penanganannya, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang terkena musibah.
“Tugas yang dibuat pemerintah memperbesar kemaslahatan dan memperkecil, meminimalisir kerusakan-kerusakan. Kalaupun tidak bisa menghilangkan, karena di luar kemampuan pemerintah, itu diperkecil-diperkecil. Itu yang harus dipahami oleh kita semua,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan harapannya agar kegiatan doa dan zikir bersama yang dilaksanakan hari ini dapat menjadi pemicu spiritual untuk masyarakat dalam menghadapi ujian dari Allah secara optimis.
“Kegiatan ini merupakan salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan harapan memperoleh ketenangan batiniah, keikhlasan dan kesabaran dalam menerima bencana sebagai ujian untuk bangkit lebih baik lagi,” harap Kasad.
Komitmen Pemerintah
Seusai menghadiri Muhasabah dan Istigasah tersebut, kepada awak media Wapres menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi pascabencana gempa bumi yang melanda Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022 silam.
“Pemerintah sejak terjadi [gempa] langsung mengambil peran. Dan tentu pertama, menolong mereka yang terkena gempa dan kemudian melakukan upaya-upaya membangun kembali rumah yang mungkin bisa dibangun,” tegasnya.
Wapres menyebutkan, saat ini pembangunan pascabencana sudah memasuki tahap ketiga, dan akan terus dibangun guna mengakomodasi para korban terdampak.
“Sekarang sudah tahap ketiga, tahap ketiga terus dibangun, nggak berhenti, bahkan ada yang baru ya, baru susulan sekitar rumah 500 baru lagi susulan,” jelas Wapres yang dalam jumpa pers itu didampingi Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dan Ketua MUI Cholil Nafis.
Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa dirinya sudah meninjau langsung salah satu area relokasi masyarakat terdampak yang telah dibangun.
“Salah satunya itu di dekat Kota Cianjur, Cilaku, dan saya sudah lihat ke sana sudah dibangun 200 dan sudah ditempati, sudah ditempati 200. Saya waktu pembangunan saya datang ke sana,” terangnya.
Wapres memastikan bahwa pemerintah pusat terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam memantau pembangunan pascagempa, khususnya dalam pengadaan tempat tinggal.
“Jadi, saya kira itu penanganannya akan terus dipantau oleh pemerintah dan langsung ditangani oleh Pak Bupati,” pungkas Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan bahwa para korban terdampak gempa di Cianjur saat ini sudah dapat melakukan pembiayaan perbaikan rumah masing-masing dengan menggunakan dana pribadi yang nantinya akan dibayarkan oleh pemerintah.
“Masyarakat sudah bisa melaksanakan dengan membiayai sendiri dulu nanti, atau di-reimburse,” kata Herman seraya menegaskan, biaya yang dikeluarkan warga untuk membangun kembali rumahnya itu dijamin oleh pemerintah dan pasti dibayar.
Asep R. Rasyid
Wapres Ma’ruf Amin