
WARTAPARAHYANGAN.COM – BANDUNG
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung, H. Rudi Kusmayadi, menyatakan, per Desember tahun ini pihaknya menargetkan bisa mencapai di atas 100 ribu pelanggan. Jika angka ini tercapai, maka menurutnya, PDAM Tirta Raharja akan naik kelas dari E ke G.
H. Rudi Kusmayadi mengatakan, saat ini jumlah eksisting pelanggan sebayak 92.800. Sehingga untuk mencapai pelanggan 100 ribu, hanya diperlukan penambahan beberapa ribu saja. Ia optimistis penambahan ini bisa dilakukan dalam beberapa bulan kedepan sepanjang 2018 ini. Pertumbuhan perumahan, pertokoan dan berbagai bangunan lainnya yang ada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kota Bandung sangat memungkinkan angka 100 ribu pelanggan bisa dicapai.
“Kapasitas produksi 9860 liter per detik setelah ditambah oleh SPAM Gambung yang debitnya diperkirakan mencapai 400 liter per detik. Dengan jumlah pelanggan 100 ribu pelanggan kami bisa naik kelas dari E ke G,” kata Rudi usai menghadiri hari jadi PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung ke 41 di Gedung Budaya Sabilulungan Soreang, Kamis (5/4/18).

Selain peningkatan jumlah pelanggan, kata H. Rudi, pihaknya juga terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Kata dia, selama ini memang ada beberapa keluhan pelanggan karena aliran air yang terganggu. Setelah ditelusuri, penyebabnya bukan dari pasokan air yang kurang, tapi karena kebocoran pipa. Makanya, selama satu tahun terakhir ini, pihaknya terus melakukan perbaikan pipa dengan pendampingan dari JICA Jepang.
“Setahun terakhir ini kami dibantu JICA melakukan perbaikan pipa. Karena memang penyebab tergaggunya pasokan itu bukan karena kurang air, tapi karena pipa yang sudah usang dan juga akibat pemasangan pipa yang kurang baik. Nah ini kami sedang konsen dulu di wilayah Soreang dan Banjaran,” ujarnya.
Bupati Bandung H. Dadang M Naser mengapresiasi upaya peningkatan kelas yang tengah digenjot oleh PDAM Tirta Raharja. Bahkan ia berharap peningkatan jumlah pelanggan itu tak hanya 100 ribu pelanggan saja. Melainkan lebih dari itu, mengingat pertumbuhan pembangunan di Kabupaten Bandung dan sekitarnya cukup pesat.
“Investasi di Kabupaten Bandung yang sekarang masuk lebih dari Rp 10 triliun. Ini tentunya peluang pasar yang besar untuk PDAM dalam penyediaan utilitasnya. Seperti dari Situ Nyonya, Cipelah, Gambung dan lainnya. Nah untuk mengembangkan ini juga PDAM bisa bekerjasama dengan investor,” kata bupati.

Selain penyediaan air bersih, Dadang melanjutkan, PDAM Tirta Raharja juga saat ini tengah mengembangkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Nantinya produk AMDK dari PDAM ini bisa dijual atau didistribusikan oleh mini market, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta PT. CBS yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Untuk AMDK saat ini PDAM tengah menempuh perizinan. Namun memang kendalanya lama, ini juga yang kami sesalkan kenapa lama. Giliran yang mengajukan izin itu swasta bisa cepat. Kenapa ini milik PDAM kok lama, nanti saya akan lapor presiden. Perizinan harus selesai 14 hari kerja tapi buktinya punya kami lama sekali,” ujarnya.
— Lily Setiadarma