Disparbud Kab. Bandung Sosialisasikan Protokol Kesehatan Pada Pelaku Seni

Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kab. Bandung H. Yosep Nugraha SH., M.Ip., mencoba memainkan  kendang tradisional pada proses gladi resuh kendanger Kab. Bandung   di Bale Rame  Komplek Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Kamis (25/6).
Sebabyak 100 peserta komunitas kendanger atau pemain kendang tradisional dari 31 Kecamatan se Kab. Bandung mengikuti pelatihan di Bale Rame  Komplek Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Kamis (25/6).

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG — Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kab. Bandung H. Yosep Nugraha SH., M.Ip., melalui Kepala Bidang Kebudayaan,  Dr. H. Aten Sonadi S.Sos., M.Si.,  mengaku, akan berupaya untuk mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid 19 kepada para pelaku seni. Dengan cara ini diharapkan seniman dan budayawan bisa aktif kembali, meskipun dalam suasana Covid 19.

Jadi, kata H. Aten, yang terpenting adalah bagaimana caranya, agar pada saat pagelaran seni dilaksanakan, aktivitas cuci tangan, jaga jarak dan pemakaian masker bisa diterapkan dengan baik.

“Nanti akan ada simulasi penerapan protokol kesehatan Covid 19, pada saat latihan pementasan. Misalnya penyusunan alat kesenian diatur dengan jarak satu meter. Hari ini simulasi penerapan protokol dilakukan, dengan diikuti  komunitas seni dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung,” ujar H. Aten saat ditemui usai kegiatan komunitas kendanger di Komplek Gedung Budaya Sabilulungan Soreang, Kamis (25/6).

Kepala Bidang Kebudayaan,  Dr. H. Aten Sonadi S.Sos., M.Si., saat memberikan masker kepada peserta kendanger sebelum acara dimulai pada kegiatan komunitas kedanger atau pemain kendang tradisional, di Bale Rame  Komplek Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Kamis (25/6).

H. Aten menuturkan, kebudayaan dan keseniaan merupakan suatu sarana yang bisa menjadi kekuatan bagi industri ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk menggelar pentas seni di setiap objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung. Dengan demikian, bisa menjadi salah satu daya tarik untuk menarik wisatawan.

“Misalnya diadakan pagelaran kendang di suatu objek wisata,” sambung H. Aten.

H.Aten mengungkapkan, Kabupaten Bandung memiliki seni dan budaya yang menarik. Salah satunya adalah adanya komunitas kedanger atau pemain kendang tradisional. Yang pemainnya bisa mencapai 100 orang, diisi oleh pemuda dan pemudi, yang berada dikisaran umur 18 tahun sampai 30 tahun. Komunitas Kendangers ini sudah dilakukan secara turun temurun.

“Kita akan terus berkomunikasi dengan para Kendanger ini, misalnya dengan Kang Uday dan Kang Berlin, agar bisa menjadi potensi budayadan kekuatan dalam pelestarian seni budaya,” pungkas H. Aten. 

Lily Seriadarma