WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG — Para pelaku usaha di Kabupaten Bandung khususnya mereka yang bergerak dibidang pariwisata mengaku siap menyambut Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) dalam tayanan New Nomral. Terkait hal itu para pengusaha pariwisata kemudian membuat pernyataan siap menerapkan protokol kesehatan dan siap disanksi manakala melanggar.
“Sekarang tinggal kepada masyarakat. Harapan saya supaya memiliki perilaku baru terhadap protokol kesehatan, memakai masker, senantiasa mencuci tangan, dan senantiasa menjaga jarak,” ucap Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung, H. Yosef Nugraha, saat meninjau simulasi rencana dibukanya kembali sejumlah objek wisata di Emte Higland Resort, Jumat ( 12/6).
Sementara itu, Pengusaha Industri wisata Emte Highland Resort, H. Mamat Sumpena memastikan sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan protokol kesehatan di objek wisata. Dirinya mengatakan bahwa ada 18 sarana pencuci tangan yang disediakan.
“Kita akan evaluasi setelah ada pengunjung. Jika harus ditambah maka kami siap. Apa yang menjadi masukan dari pemerintah, akan kami lakukan,” ujar H. Mamat
Pihaknya menyakinkan kepada para wisatawan untuk tidak perlu khawatir selama berwisata. Karena semua persiapan pencegahan penyebaran Covid 19 sudah dilakukan secara maksimal.
BERITA TERKAIT: Objek Wisata Pemandian Bandung Selatan Belum Dibuka pada Tahap awal ‘New Normal’
Hal yang sama dikatakan Cluster Manager Ciwidey yang membawahi Kawah Putih, Trisna Mulyana, didampingi Ari Kurniawan (Senior Duty Manager) Kawah putih, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan pengeras suara untuk menghimbau kepada para pengunjung atau calon pengunjung pada saat pengoperasian kembali objek wisata. Disamping memberikan himbauan secara persuasif, pihaknya juga menghimbau dengan pola antisipatif, seperti wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Kami menyiapkan petugas khusus yang berkaitan dengan penanganan Covid 19 atau yang kita sebut dengan Ranger Covid. Nantinya, petugas itu akan memberikan himbauan secara aktif kepada pengunjung yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan,” tuturnya.
Trisna mengatakan, setelah simulasi ada beberapa masukan dari pihak Disparbud.
“Seprti dengan pola carrying capasity, karena perhitungan beliau 20 orang dalam 2 jam, kemungkinan sampai sore itu ada 150 orang pengunjung dalam kondisi new normal,” katanya.
Lanjut Trisna, pihaknya juga akan bahas dengan manajemen karena perhitungan juga harus lengkap dan benar. Sebab menurutnya dalam keadaan normal itu bisa 1300 pengunjung perdua jam.
“Seandainya dibuka jadi salah satu kesempatan untuk mendapat pendapatan di sektor wisata, tapi di satu sisi, disampaikan Disparbud keselamatan juga menjadi prioritas,” katanya
Sementara menurut General Manajer Glamping Likeside, Endang Suherman, saat ditemui usai simulasi pembukaan di lokasi Kapal Pinisi Gelamping Lakeside , Jumat ( 12/6 ) pihaknya sudah melakukan persiapan selama dua bulan untuk menghadapi adaptasi kebiasan baru atau new normal.
“Untuk menghadapi atau menyongsong new normal, dimulai dengan mendidik SDM dengan sarana dan prasarana yang sudah dipersiapkan,” ujar Endang.
Endang mengatakan, memang itu dilakukan, sambil menunggu intruksi dari pemerintah dibolehkannya kembali membukan tempat wisata.
“Kami siap 100 persen untuk buka. SDM, karena kami sering melakukan simulasi, sering training untuk melayani tamu dari mulai pintu depan tiket, resto, hingga office, kita sudah training semua,” kata Endang.
Endang mengatakan, untuk menyongsong newnormal ini, pihaknya sudah siapkan posko kesehatan, dilengkapi dengan APD, obat, dan tenaga medis.
“Jumlah pengunjung juga dibatasi, 50 persen dari hari-hari normal. Waktu normal Glamping melayani 1600, sekarang 50 persennya. Kalau pinisi ini kapasitasnya 250 orang sekarang hanya setengahnya yakni 125 orang,” tuturnya.
Selain itu kata Endang, pihaknya juga sudah menyiapkan 30 tempat cuci tangan yang di sebar di setiap wahana yang ada.
“Untuk imbauan ke pengunjung sudah pasang bener, dan nanti ada tim patroli untuk mengimbau terus keliling, dan dihimbau juga dengan pengeras suara,” ucapnya.
Lily Setiadarma