Pembukaan Toserba di Jalur Wisata Bandung Selatan Timbulkan Kemacetan Lalin

Keberadaan Toserba Samudra di jalur wisata Bandung selatan, tepatnya jalan tanjakan Sengkun Ciwidey, menimbulkan kemacetan lalu lintas, Kamis (30/3/2023). Foto – Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pembukaan Toserba Samudra di jalur wisata Bandung selatan, tepatnya jalan tanjakan Sengkun Ciwidey, menimbulkan kemacetan lalu lintas (lalin), Kamis (30/3/2023).

Pantauan wartawan di lokasi, kemacetan lalin itu terjadi karena lokasi toko tersebut posisinya persis di tengah tanjakan, dan di sana tidak ada rambu-rambu lalin, ditambah adanya keluar masuk kendaraan pengunjung toserba tersebut, sehingga hal itu bisa menimbulkan rawan terjadinya kecelakaan.

Pembangunan toserba itu sendiri hingga saat ini masih dalam pengerjaan, sehingga masih terlihat semerawut, dan terkesan dipaksakan.

Selain itu, tidak ada petugas yang khusus ditugaskan pihak toserba, dan ini dapat menimbulkan rawan kecelakaan. Hal itu diakui salah satu pengguna kendaraan asal Bandung, Dedi (35), yang mengaku khawatir dengan kondisi seperti itu.

“Ini bisa memperparah kemacetan, apa lagi kalau hari libur weekand dan libur nasional dipastikan antrian kendaraan akan macet parah,” kata Dedi.

Sementara itu, Manager Samudra Ciwidey Muhammad Hamdan mengatakan, pihak Toserba Samudra baru melaksanakan soft opening, belum grand opening sehingga tidak banyak mengundang unsur Muspika setempat.

“Untuk acara soft opening ini kami hanya menginfokan kepada Kamtibmas Ciwidey dan Babinsa Ciwidey saja,” ujarnya.

Terkait kesemerawutan di lokasi, ia mengaku karena Toserba Samudra belum 100 persen selesai pembangunannya. Untuk fasilitas lahan parkir sudah ada di bangunan bawah dan bisa banyak menampung kendaraan roda dua.

Owner dan jajaran managemen Toserba Samudra Ciwidey saat melaksanakan soft opening, Kamis (30/3/2024), yang tidak ada koordinasi atau pemberitahuan ke pihak Muspika Ciwidey.

Targetnya, kata Hamdan, empat bulan ke depan Samudra akan lebih lengkap lagi penjualannya.

Masih kata Hamdan, untuk sekarang keamanan lalin ada tiga orang dari karang taruna setempat. Dua orang di bawah dan satu orang di atas. Terkait perizinan, Hamdan menyebut semuanya sudah beres dan berkas-berkas sudah ada di Kapolsek Ciwidey.

Di tempat terpisah, Camat Ciwidey Rahmat Hidayat, S.STP, MAP., saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/3/2023), mengaku dirinya tidak dilibatkan dalam soft opening Toserba Samudra, sehingga tidak tahu apa-apa.

Karena itu pihaknya akan melakukan monitoring, terlebih lagi keberadaan toserba tersebut menimbulkan kemacetan lalin.

“Kami segera akan melakukan monitoring sebagai fungsi dari pengawasan yang berada di wilayah kami, hingga sejauh mana pihak Samudra mengantongi semua izin dan kajiannya. Jangan sampai berdampak pada lalulintas. Tentu perlu antisipasi seperti apa dan bagaimana cara untuk melintas para pengunjungnya, sehingga tidak ada kemacetan,” tuturnya.

Menurut Rahmat, kalau dilihat dan dikaji dari jalan yang menanjak itu, otomatis banyak hal yang akan menghambat kelancaran lalin, di tambah lagi ini jalan jalur wisata ke arah Rancabali.

“Dengan kejadian ini, kami tentunya akan laporkan kepada pihak kabupaten, yang lebih memiliki kewenangan dalam proses perizinan pembangunan toserba tersebut,” katanya.

Lily Setiadarma