Pemerintah Desa Lebakmuncang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Teladani Rasulullah dalam Setiap Aspek Kehidupan

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Masyarakat Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dengan pengajian akbar di halaman Kantor Desa, Rabu (24/9/2025).

Dalam Maulid Nabi bertema “Mari jadikan kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk menebar kebaikan” itu, ratusan jamaah hadir memenuhi aula dan halaman kantor desa. Mereka tampak bersemangat mengikuti tausiyah yang disampaikan Ustad Asep Ishaq Al-Bukhori dari Banjaran.

Hadir pula sejumlah tokoh penting dalam Maulid tersebut, antara lain Camat Ciwidey H. Nardi Sunardi, S.E., M.Si., Ketua MUI Desa Lebakmuncang H. Yayat Wilayat, S.Pd.I., Ketua BPD, Ketua TP-PKK Desa Lebakmuncang Siti Anisa Syaadiah Syamsuri, S.Pd., serta Ketua DMI Kecamatan Ciwidey.

Kehadiran mereka menegaskan bahwa pemerintah, ulama, dan masyarakat berjalan seiring dalam menjaga tradisi religius. Oleh karena itu, kegiatan Maulid tidak hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas elemen.

Kepala Desa Lebakmuncang, Diki Darmansyah, saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman kantor Desa Lebakmuncang, Rabu (24/9/2025). Foto Lily Setiadarma

Kepala Desa Lebakmuncang, Diki Darmansyah, S.IP., menyampaikan bahwa acara ini menjadi wujud nyata kebersamaan antara pemerintah desa dengan warga.

“Hari ini Pemerintah Desa Lebakmuncang menggelar tabligh akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan kegiatan ini mempererat silaturahmi pemerintah desa bersama masyarakat. Kami berharap warga semakin sejahtera melalui kegiatan keagamaan seperti ini. Kehadiran Ustadz Asep dari Banjaran semakin memperkuat makna acara,” jelasnya.

Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya ritual keagamaan, melainkan juga sarana memperkokoh hubungan sosial antara pemerintah desa dan masyarakat.

Camat Ciwidey, H. Nardi Sunardi, mengapresiasi antusiasme masyarakat. Ia menegaskan bahwa acara Maulid di Desa Lebakmuncang menutup rangkaian peringatan di tujuh desa wilayah Ciwidey.

“Alhamdulillah, Maulid di Desa Lebakmuncang menjadi penutup rangkaian peringatan di tujuh desa. Kami berharap warga menjadikan kelebihan Rasulullah SAW sebagai tuntunan hidup agar semakin baik. Semoga warga Desa Lebakmuncang lebih maju, sehat, sejahtera, dan penuh manfaat,” tuturnya.

Nardi menambahkan bahwa kegiatan seperti ini harus terus dipertahankan karena memberi inspirasi sekaligus teladan bagi generasi muda.

Ketua MUI Desa Lebakmuncang, Yayat Wilayat, menekankan arti penting syukur dalam momentum Maulid. Menurutnya, acara kali ini dipadukan dengan pengajian Syahrihan Al-Hidayah sehingga jamaah semakin membludak.

“Alhamdulillah, jamaah begitu antusias. Mereka hadir untuk mewujudkan rasa syukur karena kita dijadikan umat Rasulullah SAW. Nabi Muhammad itu rahmatan lil’alamin, rahmat bagi seluruh alam. Bahkan, sejarah mencatat Nabi Adam AS bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan jamaah di Desa Lebakmuncang memperoleh ilmu yang bermanfaat dan mampu mencontoh akhlak Rasulullah,” jelasnya.

Sementara itu, Ustad Asep Ishaq Al-Bukhori memberikan tausiyah penuh pesan moral. Ia mengajak jamaah meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan.

“Dengan peringatan Maulid, salah satu yang terbaik adalah mencontoh akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW, baik dalam rumah tangga, pemerintahan, maupun kehidupan sosial. Supaya kita hidup lebih baik, lebih utama, dan lebih bertakwa kepada Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat,” ungkapnya.

Kegiatan ini menegaskan bahwa peringatan Maulid bukan hanya perayaan seremonial. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk menebar kebaikan, mempererat persaudaraan, dan memperkuat nilai keislaman di masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat bagi generasi muda agar tetap menjaga tradisi religius. Mereka tidak hanya merayakan, tetapi juga belajar memahami ajaran Nabi secara mendalam. Oleh karena itu, Maulid di Desa Lebakmuncang menghadirkan kombinasi spiritualitas, edukasi, dan kebersamaan.

Lily Setiadarma

Leave a Reply