WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kecamatan Ciwidey menggelar Rapat Koordinasi Koperasi Merah Putih di Aula Kantor Kecamatan Ciwidey, Selasa (16/9/2025). Kegiatan ini dihadiri para kepala desa, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta para ketua Koperasi Desa Merah Putih.
Camat Ciwidey, H. Nardi Sunardi, SE., M.Si., menyebutkan rapat ini bertujuan menyamakan persepsi antar pemangku kepentingan. Ia berharap seluruh program koperasi desa ke depan berjalan sesuai rencana. Menurutnya, keberadaan koperasi di setiap desa penting agar manfaatnya langsung dirasakan anggota.
Nardi menjelaskan, dari tujuh desa di Ciwidey, empat desa sudah memiliki koperasi berizin resmi. Keempat desa itu adalah Lebakmuncang, Rawabogo, Ciwidey, dan Panyocokan. Koperasi di desa-desa tersebut telah menjalankan usaha simpan pinjam dan modal sembako dengan baik.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar awal Oktober 2025 seluruh koperasi Merah Putih dapat beroperasi optimal. Ia juga menekankan perlunya peningkatan simpanan wajib dan sukarela. Dengan demikian, permodalan koperasi lebih kuat dan bisa menunjang usaha simpan pinjam.
Selain itu, Nardi mengaitkan keberadaan koperasi dengan program MBG (Makan Bergizi Gratis). Di Ciwidey saat ini sudah berjalan empat dapur MBG. Dua berada di Desa Lebakmuncang dan dua lainnya di Desa Panundaan. Ia berharap koperasi desa dapat menjadi pemasok kebutuhan dapur MBG sehingga manfaat ekonomi kembali pada masyarakat.
Sementara itu, perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Bandung, Fajar Perkasa, SH., MH., memberikan pembaruan informasi terkait kebijakan nasional dan kebijakan Bupati Bandung. Ia menegaskan, koperasi harus memperkuat fondasi sejak awal. Bukan hanya dalam aspek usaha, tetapi juga kelembagaan, tata kelola, hingga manajemen risiko.
Menurut Fajar, sinergi koperasi dengan MBG sangat strategis. Koperasi bisa menjadi pengelola langsung dapur MBG atau berperan sebagai pemasok. Dengan pola ini, hasil pertanian warga dapat diserap koperasi sehingga harga jual lebih adil dan petani tidak bergantung pada tengkulak.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kerja sama jangka panjang antar koperasi. Ia menilai jika tata kelola dan keanggotaan kuat, maka koperasi desa mampu berdiri kokoh menghadapi tantangan. Hal itu juga sejalan dengan instruksi nasional agar koperasi menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan.
Kepala Desa Ciwidey, H. Yusuf Darmaji, menyampaikan dukungannya. Menurutnya, instruksi Presiden Prabowo melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 harus diimplementasikan dengan baik di desa. Kepala desa, kata Yusuf, adalah ujung tombak untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
Yusuf menambahkan, Desa Ciwidey sudah menyiapkan rekrutmen anggota serta menyepakati aturan iuran wajib dan pokok. Ia optimistis koperasi akan menjadi wadah ekonomi produktif yang menyejahterakan warga.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, Pemerintah Kecamatan Ciwidey berharap Koperasi Desa Merah Putih tumbuh lebih sehat dan profesional. Sinergi antar desa, lembaga, dan pemerintah menjadi kunci agar koperasi mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Lily Setiadarma