ARTIKEL LAIN: Perumdam Cianjur Laksanakan Penyemprotan Disinfektan
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur akan segera memberikan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu yang kehilangan pendapatannya pasca diberlakukannya kebijakan “belajar di rumah” dan “bekerja dari rumah” untuk memutus rantai penyebaran virus Corona (Covid-19).
Sebab memang dari kebijakan tersebut banyak kantin kantor dan sekolah, serta tukang jualan jajanan di sekitar sekolah, yang tak bisa lagi berdagang untuk sementara waktu ini.
“Kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 ini kita akui berdampak pada penurunan ekonomi. Contoh kecilnya yang berjualan di sekolah. Saat sekolah libur, mereka tidak bisa berjualan. Karena itu di tengah imbauan untuk tetap di rumah, kita juga harus memperhatikan dan memikirkan bagaimana masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya,” papar Plt. Bupati Cianjur H. Herman Suherman.
BACA JUGA: Kabupaten Sukabumi Sterilisasi Wilayah Perbatasan
Herman menyampaikan hal itu dalam rapat bersama jajaran OPD di lungkungan Pemkab Cianjur di Bale Praja setempat, Jumat (27/3).
Dalam rapat yang membahas dampak ekonomi penyebaran Covid-19 itu Herman menegaskan, pemerintah daerah setempat akan terus berupaya mencegah penyebaran Civid-19, dan pada saat yang bersamaan berusaha menangani dampak ekonominya, khususnya yang dialami masyarakat kurang mampu.
“Pemerintah punya anggaran, juga sudah ada instruksi dari pusat dan provinsi bahwa kita bisa menggeser anggaran untuk antisipasi Covid-19 dan dampaknya. Kita sudah maping anggaran, apa yang tidak perlu atau bisa ditunda, bisa kita alihkan dulu untuk masyarakat terdampak Covid-19,” kata Herman.
Plt. Bupati juga menginstruksikan kepada para camat agar mengecek warganya; bagaimana kehidupannya, adakah yang lapar, atau kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. “Catat dan kumpulkan data. Pemkab Cianjur akan memberi bantuan sembako untuk mereka,” tegas Herman.
Paket sembako tersebut berisi 10 kg beras, 1 kg terigu, 8 bungkus mi instan, 1 kg minyak goreng, 1 kg telur, 1 kaleng sarden, 1 bungkus biskuit dan 1 botol kecap.
Sasarannya, kata Herman, diutamakan bagi mereka yang tidak dapat bantuan sembako dari pusat dan PKH. “Bantuan sembako ini akan kita berikan sampai situasi kondusif,” kata Herman.
Secara tehnis, katanya lagi, penyalurannya dari Dinas Sosial ke kecamatan, kemudian oleh petugas langsung disampaikan ke rumah-rumah warga. “Untuk tahap awal kita telah menyiapkan 6.500 paket,” ujar Herman.
Pihaknya juga meminta kepada para kepala puskesmas dan jajarannya agar jangan asal sebar informasi, atau memberi label positif atau negatif terhadap seorang pasien Covid-19 sebelum ada hasil laboratoriun yang valid.
“Sebab, informasi status ODP dan PDP pun disematkan pada pasien atas hasil diskusi tim dokter ahli,” katanya.
(Asep R. Rasyid)