Wartaparahyangan.com
SUKABUMI – Seperti yang diagendakan sebelumnya, pada Senin (30/3/2020), Satgas Gugus Tugas Corona Pemkab Sukabumi melakukan pengawasan, pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid 19 dilokasi perbatasan Kabupaten Sukabumi-Bogor. Langkah penting ini dilakukan untuk menjaga masuknya penyebaran virus corona melalui orang dan kendaraan yang masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Inilah 10 Program Pemkab Sukabumi Terkait Antisipasi Penyebaran Corona
Tim Gabungan pencegahan masuknya virus corona diperbatasan ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kab. Sukabumi H. Iyos Somantri, selaku ketua Gugus Tugas yang didampingi Asda II, Kasat Pol PP, Sekdis Perhubungan, BPBD, Camat Cicurug serta melibatkan Unsur Damkar, Kepolisian dan Koramil Cicurug.
Tempat pengendalian dan pencegahannya yaitu di Terminal Benda Cicurug. Ditempat itu, tim gabungan Pemkab Sukabumi melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan dan orang didalamnya serta melakukan pengukuran suhu tubuh. “Ini ikhtiar kita untuk mencegah masuknya covid 19 dari daerah terpapar (zona merah) ke daerah Kab. Sukabumi, karena itu tim menyasar kendaraan dan pengunjung yang masuk” demikian disampaikan H. Iyos Somantri.
Sementara di perbatasan Sukabumi-Cianjur dipusatkan di Kecamatan Sukalarang yang dipimpin langsung Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, bersama Komandan Kodim 0607 Sukabumi Letkol (inf) Danang Prasetyo Wibowo. Sterilisasi tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran covid 19 dari wilayah Cianjur.
Sebelum dilakukan penyemprotan, dilaksanakan dulu apel bersama TNI dan Polri. Dalam apel tersebut, dilakukan penyerahan CSR dari Bank BJB Palabuhanratu berupa empat paket alat penyemprot kepada Pemkab Sukabumi. Setelah itu, H. Marwan Hamami bersama unsur Perangkat Daerah menyeterilkan diri di ruang sterilisasi.
Proses sterilisasi tersebut dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama ialah penyemprotan kendaraan menggunakan disinfektan oleh petugas dengan menggunakan alat pelindung diri (APD). Tahapan berikutnya ialah pengecekan suhu tubuh dan sterilisasi penumpang menggunakan antiseptik, hingga cuci tangan. Hal itu termasuk pendataan setiap orang yang akan ke Sukabumi.
Dalam keterangannya, Bupati mengatakan, sterilisasi tersebut merupakan langkah yang dianggap strategis. Apalagi jika dibandingkan dengan pencegahan ketika masyarakat dari zona merah sudah masuk ke 47 kecamatan di Sukabumi. “Ini untuk memutus mata rantai dari virus covid 19. Sterilisasi di perbatasan lebih mudah ketimbang harus mencegah di 47 kecamatan. Jadi setiap kendaraan dan penumpang di tahan di sini dan disterilisasi,” katanya.
Apalagi tambah Bupati, saat ini terjadi peningkatan ODP dan PDP di Kabupaten Sukabumi. Hal itu diprediksi akibat warga luar daerah, terutama dari Zona Merah yang pulang ke Sukabumi. “Makanya kita coba putus mata rantai penyebaran Covid 19. Kalau sampai ketemu yang sakit, kita lakukan SOP oleh Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Bupati berharap, penduduk Sukabumi yang berada di luar daerah untik tidak mudik sampai persoalan virus covid 19 dapat berhenti. “Ini supaya tidak banyak penambahan penyebaran. Kalau warga dari zona merah yang sudah di rumah, bisa mengisolasi mandiri, “tuturnya seraya menambahkan Proses sterilisasi di Perbatasan diupayakan bisa dilakukan selama 24 jam. Hal itu bisa dilakukan dengan sistem pembagian shift. “Namun disesuaikan dengan jumlah disinfektan dan antiseptik,” pungkasnya.
UJANG S. CHANDRA