wartaparahyangan.com
SUKABUMI – Dari 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana alam, 36 kecamatan di antaranya sudah memasuki masa transisi, sehingga hanya tinggal tiga kecamatan yang statusnya tetap di tanggap darurat bencana.
“Setelah dua pekan menetapkan tanggap darurat bencana dan mengevalusinya, sebagian besar masuk ke transisi. Hanya Kecamatan Kalibunder, Tegalbuleud, dan Pabuaran yang masih berstatus tanggap darurat bencana,” ujar Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami saat memimpin Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Sukabumi di Pendopo Palabuhanratu, Selasa (17/12/2024).
Menurut Marwan, tiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana itu karena infrastrukturnya yang belum normal, selain masih banyak pengungsi di posko.
“Kita akan menyelesaikan infrastruktur yang masih belum normal. Ditambah beberapa persoalan dasar lainnya, sehingga diterapkan tanggap darurat bencana untuk tiga kecamatan tersebut, dan ini akan berlangsung selama tujuh hari ke depan. Di hari ke tujuh akan kembali dievaluasi untuk menentukan status kebencanaannya,” ujar Marwan.
Sedangkan 36 kecamatan lainnya yang telah ditetapkan untuk masuk ke masa transisi lantaran telah memenuhi kriteria, seperti pencarian dan pertolongan sudah tidak ada, evakuasi sudah tak ada, aksebilitas sebagian besar telah tertangani, pengungsi telah terlayani dengan baik, dan juga pemicu bencana dalam hal ini hujan, intensitasnya sudah mulai mengecil.
“Berdasarkan kriteria itulah, kita memilih memasukkan 36 kecamatan itu ke masa transisi. Masa transisi ini berlangsung sekitar tiga sampai enam bulan,” katanya.
Pada kesempatan itu Marwan juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga sebagian besar bencana di Kabupaten Sukabumi bisa tertangani dengan baik.
Di hari yang sama, Bupati Sukabumi menerima kehadiran sejumlah organisasi yang menyambangi Pendopo Sukabumi yang juga sebagai Posko Utama Penanggulangan Bencana.
Organisasi yang datang ke pendopo untuk memberikan berbagai bantuan bagi warga terdampak bencana itu, antara lain Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 1 Sukabumi (IKA SMANSA), Forum Komunikasi Urang Sukabumi (FOKUS), dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI).
Perwakilan IKA SMANSA, Ari Adnan, mengatakan terdapat berbagai jenis bantuan yang disalurkan untuk korban terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi. Antara lain berupa palet sembako, peralatan mandi dan cuci, air mineral, obat-obatan dan pakaian laik pakai.
“Kami menggalang dana dari para alumni. Alhamdulillah bisa terkumpul untuk disumbangkan dan membantu meringankan penderitaan masyarakat terdampak bencana,” ujarnya.
Hal senada pun disampaikan Perwakilan FOKUS, Pendi. Menurutnya, kehadirannya, merupakan bentuk kepedulian dan rasa empati bagi masyarakat yang terdampak. “Semoga apa yang kami berikan bisa membantu meringankan masyarakat yang terdampak bencana,” ucapnya.
Bupati Sukabumi menyambut baik bantuan tersebut. Bantuan dan kepedulian sejumlah organisasi itu dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. “Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat terdampak bencana, kami mengucapkan banyak terima kasih,” katanya.
Ujang S. Chandra