WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Pengurus Koperasi Konsumsi Guru Soreang (KGS) mengingatkan anggotanya untuk disiplin waktu dalam melakukan membayar pinjaman. Ini penting, mengingat keuangan koperasi terus mengalami penurunan hingga 50 sampai 60 persen. Kejadian yang sudah dialami selama tiga tahun itu disebabkan oleh banyaknya anggota yang tidak membayar pinjaman.
Wakil ketua KGS Soreang , H. Djadja Djanaperwata SP.d., mengatakan pendapatan yang biasanya bisa mencapai Rp120 juta, saat ini hanya diangka Rp50 juta atau Rp60 juta perbulan. Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya anggota yang tidak bisa bayar pinjaman karena gajinya habis.
“Memang banyak gaji guru yang sudah tidak bisa dipotong, karena ada pinjaman dan besar sehingga gajinya dipotong. Jadi, tidak ada sisa (untuk bayar koperasi),” ujar H. Djaja saat ditemui di Soreang, Rabu (3/2/2021).
Djaja mengungkapkan bahwa selain memiliki pinjaman di koperasi, juga ada pinjaman ke perbankan lainnya. Padahal dulu, ada aturan bahwa jika ingin meminjam ke perbankan maka harus ada 2/3 sisa gaji yang dimiliki. Namun saat ini, aturan tersebut seperti sudah tidak ada lagi.
“Tapi kalau sekarang kayanya enggak. Pokoknya asal ada sisa berapapun, dikasih aja terus (pinjaman),” katanya.
Selain di Soreang, Koperasi Guru juga ada di Kecamatan Kutawaringin, dengan total anggota mencapai 500 orang. Djaja berharap para anggota memiliki kesadaran dan disiplin dalam membayar pinjaman, sehingga aktivitas koperasi bisa terus berjalan. Kemudian kepada pihak perbankan, pihaknya menyarankan agar tidak memberi pinjaman kepada orang yang memiliki tunggakan di koperasi.
“Kalau ada yang pinjam, kemudian punya KGS, harap dilunasi baru dicairkan. Jadi jangan kesana kesini (pinjamnya),” ucap Djaja.
Ditahun 2021 ini, pihaknya menargetkan Sisa Hasil Usaha (SHU) diangka Rp300 juta.
“Mudah-mudahan anggota disiplin, disamping pinjam dan nabung juga bayar, supaya roda keuangannya berputar,” harap Djaja.
Sementara itu, bendahara KGS, Soreang Drs. H. Iim Sarbini membenarkan bahwa kendala yang paling utama adalah banyak pembayaran pinjaman yang macet. Tapi dirinya bersyukur, kegiatan masih bisa berjalan.
“Yang bayar juga tidak seperti dulu tanggal 1 atau 2. Kalau sekarang tanggal 20. Yang sudah terlanjur macet, tidak diberi lagi. Pandemi juga berdampak,” tambahnya.
Untuk rapat tahunan KGS Soreang yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2021, kata Iim, akan dilakukan secara virtual, karena adanya aturan pembatasan peserta yang hanya diperbolehkan sebanyak 20 orang saja.
“SHU di bagikan dulu atau bagaimana, nanti itu berdasarkan hasil rapat pengurus koperasi. Akan diambil langkah terbaik, dan tetap mengacu kepada protokol kesehatan 3 M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak,” tutupnya
Lily Setiadarma