
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Ketua Umum Jabar Bergerak Pusat, Atalia Praratya Ridwan Kamil mengungkapkan rasa syukurnya peserta Pentas Virtual Kaulinan Tradisional Jawa Barat melampaui jumlah yang ditargetkan, yakni dari target 20.000 lebih peserta, yang mengikuti mencapai 35.000 lebih peserta.
“Hal itu menunjukkan anak-anak di Jabar masih menyukai permainan tradisional yang ada di Jawa Barat,” kata Atalia dalam kegiatan Penyerahan Sertifikat Rekor MURI Pentas Virtual Kaulinan Tradisional Jabar dan Peluncuran Aplikasi “Ayo Tekan Tombol Siaga Jabar Bergerak Cianjur” atau aplikasi “Atalia Jabar Bergerak Cianjur” di Taman Pancaniti Pendopo Cianjur, Rabu (7/4).
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Dinas Pendidikan Jabar H. Dedi Supandi, jajaran pengurus Jabar Bergerak Pusat, Bupati Cianjur H. Herman Suherman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur H. Himam Haris, dan jajaran pengurus Jabar Bergerak Kabupaten Cianjur.
Atalia mengakui sempat ragu jumlah peserta Pentas Kaulinan Tradisional itu akan mencapai target. Karena memang selama ini ada kecenderungan anak-anak kurang menyukai kaulinan tradisional. Tapi ternyata jumlah pesertanya membludak hingga mencapai 35.000 lebih peserta.
“Mudah-mudahan semaraknya kaulinan tradisional ini akan terus berlanjut, bukan saja dalam kegiatan ini, tapi juda dalam kehidupan anak sehari-hari, karena kaulinan tradisional ini syarat nilai dan penuh kearifan lokal,” katanya.
Hal senada disampaikan Plt. Bupati Cianjur Herman Suherman. Dia mengakui perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, antara lain munculnya bermacam-macam gadget di telepon selular, menjadi salah satu penyebab anak-anak melupakan kaulinan tradisional.
“Melalui kegiatan ini kita gugah kembali anak-anak kita untuk menggemari, lebih jauhnya mencintai kaulinan tradisional, yang dapat membuat anak-anak riang gembira dan belajar bersosialisasi dengan sesamanya,” kata Herman seraya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiasi Jabar Bergerak Pusat, Dinas Pendidikan Jabar, Disdikbud Cianjur dan pihak-pilak, yang telah menyelenggarakan pentas virtual kaulinan tradisional.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemecahan Rekor MURI Kaulinan Tradisional secara Virtual Jabar Bergerak Cianjur, Agam Supriatna, menyebutkan peserta pentas kaulinan tradisional tersebut berasal dari 8.387 sekolah dan 44 lembaga se Jabar.
Agam menyebutkan beberapa jenis permainan yang ditampilkan dalam pentas virtual itu antara lain Sondah atau Engle (1.905 video), Spintrong (1.031 video) , Oray-orayan (1.086 video), Bebentengan (644 video), Bakiak (687 video), Egrang (479 video) dan permainan atau kaulinan lain sentak 2.555 video.
“Peserta berasal dari 20 Kabupaten/Kota di Jawa Barat antara lain Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Kota Sukabumi, Bandung Barat, Bandung, Kuningan, Kota Bogor, Bogor, Garut, Cirebon, Kota Bandung, Sumedang, Kota Cirebon, Kota Depok, Majalengka, Indramayu, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Tasikmalaya dan Kota Bekasi,” katanya.
Kabupaten Cianjur, lanjut Agam, merupakan pengirim peserta terbanyak yakni 13.761 peserta disusul Kabupaten Sukabumi 11.908 peserta.
“Menariknya kegiatan ini juga diikuti oleh murid-murid Sekolah Luar Biasa antara lain SLB ABC Bina Bangsa, SLB A-B Bina Asih, SLB Permata Ciranjang, SLB Negeri Sukanagara, SLB Negeri Kota Depok, SLB Insan Mandiri Depok, SLB Mekar Sari, SLB C Bina Asih dan SLB B-C Purnama. Tak terkecuali para siswa dari kelompok belajar non formal pendidikan kesetaraan paket A, B dan C seperti dari PKBM Al-Hijrah Bojongpicung Cianjur, juga ikut serta,” papar Agam.
Dalam kegiatan yang juga menampilkan beberapa kaulinan tradisional seperti gondang, bakiak, sondah, spintrong dan oray-orayan, yang beberapa permainan di antaranya dipraktekkan Plt. Bupati Cianjur Herman Suherman dan Atalia, juga diluncurkan aplikasi “Atalia Jabar Bergerak Cianjur”.
“Masyarakat Cianjur dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk menyampaikan pengaduan, konsultasi termasuk kondisi darurat yang terjadi di masyarakat,” ujar Agam yang juga Kepala SMAN 1 Cianjur.
Selain itu diluncurkan juga Program GADIS CIANJUR (Gali Destinasi dan Potensi Cianjur) melalui pembukaan lomba konten video dengan peserta dari setiap kecamatan di Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini dalam rangka menggali destinasi dan potensi setiap kecamatan.
“Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan promosi setiap destinasi dan potensi yang ada di wilayah Kabupaten Ciianjur sehingga dapat berdampak pada dunia pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya.
Pada hari itu juga dilakukan pembukaan Program OPAK CIANJUR (Organisasi Pesat Jabar Bergerak Cianjur), berupa open recruitment anggota baru relawan Jabar Bergerak Cianjur serta pembentukan kepengurusan Jabar Bergerak Cianjur hingga tingkat kecamatan.
Dalam kegiatan tersebut Jabar Bergerak Cianjur memberikan penghargaan kepada para relawan Jabar Bergerak Cianjur yang selama ini telah banyak berjasa dan memberikan kontribusi serta dedikasinya kepada masyarakat dalam bidang agama, kesehatan, lingkungan, budaya dan pendidikan.
“Mengingat kegiatan ini dilaksanakan dimasa pandemi Covid-19, seluruh hadirin tetap melaksanakan protokol kesehatan. Bahkan panitia telah menyiapkan pos kesehatan pemeriksaan swab bagi tamu yang hadir, menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan,” pungkas Agam.
(Asep R. Rasyid)