Perkuat Program Ketahanan Pangan, Dandim Cianjur Sosialisasikan Pupuk Bios 44 dan Tanam Jagung Hibrida

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Dandim 0608/Cianjur Letkol Arm Haryanto menggelar sosialisasi penggunaan pupuk organik Bios 44, dilanjutkan dengan penanaman jagung hibrida di Kampung Pangaitan RT 01/01, Desa Tegalega, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Senin (14/11/2022).

Sosialisasi Bios 44 dan penanaman jagung tersebut diikuti para Penyuluh Pertanian, ketua Kelompok Tani se-wilayah Kecamatan Warungkondang, perwakilan Babinsa Koramil 0608-02/Warungkondang, Pengurus Persit Kartika KCK Cab XVIII Dim 0608/Cianjur beserta anggota Persit Ranting 03/Warungkondang, dan mahasiswa Politehnik Pertanian Bogor yang kebetulan saat itu sedang melaksanakan KKN di desa tersebut.

Juga turut hadir dalam kegiatan itu antara lain Pasi Ter Kodim 0608/Cianjur Kapten Arm Suhardi, SE, Danramil 0608-02/Warungkondang Kapten Chk Sanusi, SH, Kapolsek Warungkondang, Sekretaris Kecamatan Warungkondang, Manager PTPN Gedeh Tan III Tegalega Mohammad Mulyadi, SP, dan Kades Tegalega Asep Aris.

Menurut Dandim 0608/ Cianjur, sosialisasi pupuk Bios 44 tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan penanaman jagung hibrida pertama di wilayah Kecamatan Warungkondang.

“Program ketahanan pangan kita aplikasikan dalam kegiatan penanaman perdana jagung hibrida yang kita kemas dengan sosialisasi pupuk organik Bios 44,” katanya.

Dandim menyebutkan, program ketahanan pangan harus terus diperkuat mengingat saat ini dunia menghadapi ancaman krisis pangan. Hal ini juga menjadi tantangan cukup besar bagi semua pihak, sehingga diperlukan kerjasama agar kebutuhan pangan masyarakat tetap mencukupi, salah satunya dengan menanami lahan-lahan yang kosong.

Kerjasama itu antara lain dijalin Kodim 0608/Cianjur dengan PTPN, khususnya dalam menyediakan pupuk Bios 44. Sebab permasalahan pupuk, kata Dandim, akan menjadi tantangan berat bagi para petani ke depannya.

“Ketersediaan pupuk diprediksi menjadi hal yang sangat langka dan para petani saat ini sudah merasakan pupuk subsidi sudah mulai terbatas, yang ada pupuk-pupuk yang non subsidi yang harganya sangat tinggi,” terangnya.

Dandim juga menjelaskan, kegiatan penanaman jagung hibrida itu, selain untuk mendukung penguatan ketahanan pangan, juga merupakan pilot project tanaman pangan sebagai sarana pembelajaran dan pelatihan bagi para Babinsa di wilayahnya masing-masing.

Asep R. Rasyid